Kemenperin Cetak 399 SDM Berkualitas di Bidang Tekstil
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berhasil mencetak 399 Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas di bidang tekstil, yang merupakan salah satu industri padat karya dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional pada tahun ini.

"SDM industri berperan penting dalam mendukung kinerja industri nasional dan mempertahankan kontribusi sektor industri terhadap PDB yang saat ini mencapai 17,88 persen dan merupakan yang terbesar dibanding sektor lainnya", kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo, dalam keterangannya, Senin, 5 Desember.

Dody mengatakan, para wisudawan adalah orang-orang yang siap bekerja di bidangnya, menjadi tulang punggung industri tekstil Indonesia yang memberi bagian penting bagi pembangunan sektor manufaktur, dan perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun.

Keberadaan SDM yang kompeten dan berdaya saing global merupakan kunci utama mendorong kembali bergeraknya sektor industri.

Oleh karena itu, Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas SDM industri melalui pendidikan vokasi industri.

Kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri.

Politeknik STTT Bandung merupakan perguruan tinggi politeknik yang dimiliki Kemenperin dan merupakan unit kerja di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

Sebanyak 399 SDM industri yang diwisuda, terdiri dari 80 lulusan program setara diploma 1, 290 lulusan Program Diploma 4, dan 29 lulusan Program S2 Terapan.

Sebanyak 295 lulusan telah bekerja, dan 32 orang menjadi wirausaha.

"Artinya, pada saat wisuda ini, lulusan Politeknik STTT Bandung telah terserap sebesar 82 persen di dunia kerja," jelas Dody.

Persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan pekerjaan dalam satu tahun setelah kelulusan sebesar 85 persen merupakan salah satu indikator kerja dari sasaran strategis Kementerian Perindustrian berdasarkan tingkat perspektif pemangku kepentingan (stakeholders perspective).

Sedangkan, penyerapan lulusan Politeknik STTT3 Bandung mencapai 100 persen dengan waktu tunggu lulusan kurang dari tujuh bulan, yang artinya target dari Penetapan Kinerja (TAPKIN) 2022 untuk penyerapan lulusan tercapai.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, Kemenperin terus mendorong ketersediaan SDM industri kompeten untuk mengejar kebutuhan sektor industri.

Diproyeksikan, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya mencapai 682.000 orang.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kemenperin terus melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan vokasi nasional.

Direktur Politeknik STTT Bandung Tina Martina menyampaikan, permintaan industri terhadap lulusan Politeknik STTT Bandung pada 2022 telah mencapai 592 lowongan.

"Sedangkan, pada tahun ini kami hanya bisa meluluskan sebanyak 399 lulusan. Artinya, kebutuhan akan SDM industri tekstil masih tinggi," imbuhnya.