Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan konstruksi bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara tahan gempa.

"Semua kejadian gempa didata dan direkam, kemudian kita terbitkan standar peta gempa nasional. Jadi Bendungan Kuwil garansinya aman untuk Kota Manado," kata Direktur Bendungan dan Danau, Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono usai acara pengisian awal Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sabtu 26 November.

Ia mengatakan Sulut merupakan kawasan "ring of fire" sehingga hampir semua daerah mempunyai potensi gempa seperti itu.

Karena itu, menurut dia, pada tahapan perencanaan ada angka angka atau koefisien-koefisien yang diperhitungkan, bahkan pemilihan tipenya sendiri sudah mempertimbangkan faktor kegempaan.

Kementerian PUPR juga sudah memasang peralatan "accelerograph" atau "strong motion seismograph" yang mampu untuk mendeteksi gempa-gempa di radius bendungan.

"Jadi kekuatannya seperti apa, bagaimana arah rambatannya bisa terdeteksi. Jadi kalau sudah ada 'warning' dan dirasakan membahayakan bendungan langsung ada langkah rencana tanggap darurat atau pola operasi kerja sama yang dilakukan," katanya.

Dia menambahkan, para pihak nantinya juga segera menginformasikan kepada masyarakat bila ada "warning" yang membahayakan keamanan bendungan.

"Jadi yang menjadi acuan adalah peta gempa terbaru nasional, Insya Allah masih bisa tahan (gempa)," katanya.

Setelah mulai pembangunan pada tahun 2016, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara akhirnya memasuki tahap penggenangan atau impounding.

Hingga penyelesaian proyek ini pada akhir tahun 2022 mendatang, bendungan yang rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1,9 triliun, demikian Airlangga Mardjono.