Sri Mulyani Sebut Perusahaan Keuangan Dominasi Kapitalisasi Pasar di BEI
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perusahaan keuangan seperti perbankan, telekomunikasi, dan e-commerce saat ini mendominasi kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Lima terbaik dari perusahaan-perusahaan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teknologi dan dunia digital," ujar Sri Mulyani dikutip dari Antara, Senin, 10 Oktober.

Dengan demikian, lanjutnya, aktivitas berbagai perusahaan tersebut tentu melibatkan banyak sektor dan sumber daya.

Kendati begitu, Sri Mulyani menilai, ekonomi digital tidak hanya identik dengan perusahaan rintisan alias startup dan e-commerce, tetapi juga mencakup berbagai entitas yang sebelumnya sudah mapan dengan cara kerja konvensional dan kini beralih ke digital.

Perbankan misalnya, meskipun sudah lama memberikan layanan berbasis internet, saat ini perusahaan keuangan tersebut tetap harus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan melalui platform digital.

Menurut Sri Mulyani, ekonomi digital merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat nilai ekonomi industri digital di Indonesia pada 2021 bisa mencapai 70 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Angka ini bahkan akan diperkirakan meningkat mencapai 145 miliar dolar AS pada 2025," ungkapnya.

Meski digitalisasi menghadirkan peluang dan membantu meningkatkan efisiensi serta kualitas, dia tak menampik digitalisasi dan teknologi juga berpotensi menimbulkan risiko besar, distorsi, serta disrupsi.

Dia mencontohkan, risiko terkait penggunaan big data yang memiliki syarat adanya perlindungan yang memadai dan kuat terhadap privasi, machine learning yang bisa menciptakan overheating di mana komputer mengambil keanehan dalam data yang tidak mewakili pola di dunia nyata, serta underheating di mana model tidak cukup kompleks menangkap pola yang ada dalam data dan realitas.