Bagikan:

JAKARTA - PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) merasa bangga dan terhormat mendapatkan kepercayaan dari Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dalam merevitalisasi gedung AA Maramis yang sangat bersejarah di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Direktur PT Jakkon Hani Sumarno mengatakan dalam proyek revitalisasi Gedung AA Maramis pihaknya mengerahkan tim arsitek terbaik dan tenaga ahli yang berpengalaman pada bidangnya.

Adapun tim yang tergabung di dalamnya adalah tenaga ahli arsitektur, pemugaran, struktur, geoteknik, infrastruktur, mekanikal elektrikal, special lighting, arkeologi, lansekap dan K3 proyek.

"Kami merasa sangat bangga dan terhormat mendapatkan kepercayaan untuk merevitalisasi Gedung AA Maramis dari Menteri Keuangan, karena tidak banyak konsultan yang mendapat kehormatan untuk menangani bangunan cagar budaya. Terlebih lagi, gedung AA Maramis merupakan gedung cagar budaya berskala besar," kata Hani dalam keterangan resminya, dikutip Selasa 20 September.

Sekadar informasi Gedung AA Maramis merupakan gedung yang masuk dalam kategori cagar budaya berusia hampir 200 tahun peninggalan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels. Dengan demikian, gedung ini merupakan gedung bersejarah terbesar di DKI Jakarta yang berlokasi di pusat Kota Jakarta.

Menurut Hani, Gedung AA Maramis merupakan gedung cagar budaya kategori A yang tidak boleh diubah dari bentuk aslinya. Oleh karena itu Tim PT Jakkon tidak diperkenankan melukai bangunan tersebut.

"Namun dengan prinsip kehati-hatian, kami berusaha yang terbaik dan semaksimal mungkin menyelesaikan tenggat waktu yang diberikan oleh Kementerian Keuangan," jelas Hani.

"Kami sangat berhati-hati mengerjakan proyek revitalisasi Gedung AA Maramis. Pengerjaannya sekarang sedang dalam tahap konstruksi dan direncanakan serah terima di 30 Oktober bertepatan dengan Hari Uang," ujar Hani

Kementerian Keuangan lanjut Hani sering mengadakan kegiatan dan konfrensi kenegaraan. Karena itu tercetus ide dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk merevitalisasi Gedung AA Maramis dengan tujuan pasca revitalisasi gedung ini dapat dan layak dipamerkan kepada dunia dan digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu kenegaraan. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan menyewa ballroom berbagai Hotel yang ada di Jakarta terus menerus.