JAKARTA - Pemerintah berencana akan segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite dan Solar bersubsidi.
Terkait hal ini, Kementerian BUMN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan BBM di lapangan untuk menahan supaya tidak ada panic buying.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya sebagai pelaksana kebijakan melalui persuahan pelat merah PT Pertamina (Persero) masih menunggu arahan pemerintah.
“Seperti saya katakan, BBM itu silakan tanyakan ke Kementerian Keuangan dan ESDM, kami ini hanya pelaksana, Pertamina pelaksana. Regulator di sana, kami pelaksana, yang penting kami kesiapan, ketersediaan. Saya tidak tahu, kemenkeu dan ESDM. Pertamina tunggu saja disuruh begini lakukan,” katanya kepada wartawan, Senin, 29 Agustus.
Lebih lanjut, Arya mengatakan, Pertamina hanya berperan dalam penyediaan BBM dan tidak bisa mengintervensi kebijakan subsidi.
Saat ini, kata Arya, stok atau pasokan BBM dipastikan dalam kondisi aman.
Meski begitu, Arya tetap meminta masyarakat untuk menahan konsumsi BBM yang berlebihan agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.
“Jangan panic buying, nanti kalau panic buying membuat banyak orang yang tidak bisa mendapatkan Pertalite, kan kasian juga gara-gara panic buying. Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah,” jelasnya.
Arya mengatakan pemerintah dan Pertamina selalu berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan BBM.
Selain itu, kata Arya, ketepatan penyaluran BBM subsidi juga sedang digencarkan melalui sistem MyPertamina.
"Kami tahan, sesuai dengan ketersediaan, ada baru kita coba tanggulangi yang beli banyak, tahan mereka," ucapnya.