JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan perkembangan harga sejumlah komoditas bahan pokok (bapok) di pasar tradisional, relatif menurun dibandingkan belulan lalu. Salah satunya harga minyak goreng (migor) curah yang dibanderol di bawah harga eceran tertinggi atau (HET).
Hal tersebut disampaikan Jerry, setelah memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Aurduri, Jambi, pada Sabtu, 6 Agustus.
“Beberapa pedagang di Pasar Aurduri menjual minyak goreng (migor) curah Rp14.000 per kilogram (kg). Artinya, lebih murah daripada harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg,” kata Wamendag Jerry, dikutip Minggu, 7 Agustus.
Hasil pemantauan harga bapok di Pasar Aurduri antara lain gula pasir Rp15.000 per kg, migor kemasan Rp20.000 per liter, migor curah Rp14.000 per kg setara Rp12.600 per liter, tepung terigu curah Rp12.000 per kg, dan tepung terigu kemasan Rp14.000 per kg.
Selanjutnya, daging sapi Rp130.000 per kg, daging ayam ras Rp27.000 per kg, telur ayam ras Rp1.500 per butir atau setara Rp24.000 per kg, cabai merah keriting Rp75.000 per kg, cabai rawit merah Rp70.000 per kg, dan bawang putih honan Rp24.000 per kg. Sementara itu, harga bawang merah berkisar Rp36.000-Rp40.000 per kg.
Namun khsusus untuk cabai dan bawang merah, menurut Jerry, harganya sudah menunjukkan adanya tren penurunan.
“Ini merupakan efek dari beberapa daerah sentra di Jawa, khususnya Kediri dan Blitar (cabai), serta Nganjuk, Demak, dan Probolinggo (bawang merah) yang mulai memasuki masa panen. Tren penurunan diprediksi masih akan terus terjadi dalam beberapa waktu mendatang,” jelas Wamendag.
Kementerian Perdagangan, lanjut Jerry, terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bapok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 pasar di 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
BACA JUGA:
Per 5 Agustus 2022, dibandingkan bulan lalu, beberapa komoditas tercatat stabil, yaitu beras medium, beras premium, dan kedelai.
Kementerian Perdagangan juga memantau secara intensif harga migor yang masih tinggi di luar Jawa-Bali untuk memastikan implementasi kebijakan HET di seluruh Indonesia, bukan hanya Jawa-Bali.
“Tantangan logistik dalam pendistribusian migor curah menyebabkan harganya di luar Jawa-Bali belum sesuai HET. Namun, Kementerian Perdagangan akan terus memantau secara intensif bekerja sama dengan pemerintah daerah,” jelas Jerry Sambuaga.