JAKARTA - Sebanyak 13 tunnel (terowongan) yang berada di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berhasil ditembus. Tunnel yang terakhir ditembus adalah tunnel 2 di Jatiluhur, Purwakarta pada 17 Juni 2022.
Sebelumnya, pada 6 April 2022, tunnel 4 yang berada di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta berhasil ditembus. Begitu juga dengan tunnel 6 sebagai tunnel terpanjang yang berada di area KCJB berhasil ditembus pada bulan yang sama.
"Berkat kerja sama dan koordinasi dengan semua pihak, seluruh tunnel yang berada di proyek KCJB berhasil ditembus. Tunnel 2 merupakan tunnel terakhir dari 13 tunnel yang ada di KCJB yang berhasil ditembus," ujar Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan kepada media, Selasa 21 Juni.
Pada pembangunan tunnel ini, Dwiyana menjelaskan banyak terjadi transfer teknologi yang dilakukan, termasuk penggunaan metode-metode baru. Dwiyana mencontohkan di tunnel 1 misalnya, proses penggaliannya menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM) raksasa dengan diameter 13,23 meter dan panjang 102,3 meter.
Mesin bor atau TBM yang digunakan di tunnel 1 ini menjadi mesin bor terbesar pembuat terowongan di Indonesia dan Asia Tenggara. Penggunaan alat ini juga tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Mesin Bor Terbesar Pembuat Terowongan di Indonesia.
BACA JUGA:
Kemudian di tunnel 2, terjadi proses kolaborasi antar ahli dalam negeri dan luar negeri untuk menghadapi persoalan clayshale ekstrem. Dalam kolaborasi yang terbangun, tercipta transfer teknologi dan akhirnya membuahkan metode penanganan area clayshale ekstrem seperti surface getting dan metode penggalian dari three bench (tiga lapis) menjadi double sidewall (sembilan lapis).
Solusi untuk menangani persoalan clayshale ekstrem ini akhirnya membuat kendala teratasi dan penggalian tunnel 2 bisa tuntas.
Tembusnya seluruh terowongan menjadi salah satu progres di proyek KCJB. Hal ini sejalan dengan semangat percepatan pembangunan yang dilakukan di proyek KCJB.
Setelah seluruh tunnel tembus, fokus konstruksi lainnya adalah elevated track dan subgrade. Dua pembangunan ini juga menjadi fokus percepatan pembangunan.
"Kami mengupayakan semaksimal mungkin agar target pembangunan dan operasional bisa terwujud sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Semoga saja semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan," pungkasnya.