Dengan OVOO, Pertamina Laporkan Sebaran Pertashop di Jawa Barat Capai 463 Pangkalan
Ilustrasi - Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di Pertamina Shop (Pertashop) Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) memastikan ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) subsidi menyentuh seluruh pelosok Desa, di Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan Lembaga Penyalur BBM Pertashop dan Pangkalan LPG 3Kg melalui Program One Village One Outlet (OVOO).

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, saat ini di Jawa Bagian Barat melalui program OVOO telah terdapat 463 outlet Pertashop dan 36.661 pangkalan LPG 3 Kg yang beroperasi di 826 kecamatan dan 7.784 desa/kelurahan.

"Dengan jumlah penyebaran ini maka seluruh kecamatan dan desa/kelurahan di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat yang menjadi target program telah tersedia Outlet Pertashop dan Pangkalan LPG 3Kg," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu 4 Juni.

Eko pun menjelaskan, pendistribusian BBM dan LPG ke seluruh JBB wilayah Jabodetabek disalurkan dari Integrated Terminal Jakarta.

Untuk di wilayah Banten berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong.

Sedangkan untuk di Jawa Barat berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.

"2.031 Lembaga Penyalur BBM dan 36.661 Pangkalan LPG 3Kg beroperasi hingga ke pelosok desa agar masyarakat lebih mudah mendapatkan BBM dan LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Sehingga harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau," tambah Eko.

Eko menambahkan, saat ini Pertamina terus melakukan sosialisasi serta pendataan lokasi-lokasi strategis yang potensial untuk dibangun Pertashop.

Secara Nasional melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, Pertamina sepanjang Januari-April 2022 telah mengalirkan Solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta KL, Pertalite sekitar 9 juta KL dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta Metrik Ton.

Lebih jauh, ia mengatakan, masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi bisa menikmati harga BBM dan LPG bersubsidi yang terjangkau karena didukung subsidi BBM dan LPG dari Pemerintah.

Dalam APBN 2022, pemerintah telah menambah besaran subsidi sebesar Rp 71,8 triliun, sebagai bentuk kehadiran negara untuk melindungi masyarakat di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.

“Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dengan dukungan seluruh stakeholder akan terus memastikan penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sedemikian besar dari Pemerintah pada tahun ini dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat sasaran dan tidak melebihi kuota yang ditetapkan” tutup Eko.