Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, bakal ekspansif menyalurkan kreditnya pada tahun ini. Terutama setelah perseroan meraup dana hingga lebih dari Rp1,8 triliun dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satunya melalui pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai 7 miliar Yen Jepang atau sekitar Rp806 miliar. Mengutip keterangan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BTN Ari Kurniawan, pinjaman tersebut melibatkan Citibank Indonesia Branch dan PT Bank Centra Asia Tbk atau BCA.

Dalam hal ini, Citibank memberikan fasilitas Rp140 miliar dengan tenor dua tahun dan BCA Rp420 miliar dengan tenor tiga tahun. "Penerimaan pembiayaan dari JICA akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan perseroan serta meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Jepang," tulis Ari belum lama ini.

Selain itu, BTN juga baru saja menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap II tahun 2022 sebesar Rp1 triliun. Obligasi ini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 25 Mei.

Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A Rp600 miliar dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B Rp400 miliar dengan jangka waktu lima tahun.

Adapun hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk obligasi BTN adalah AA(idn) (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Sesuai dokumen penawarannya, BTN akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk sumber pembiayaan kredit.