Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) akan memenuhi kebutuhan listrik investasi baru di Kawasan Industri Mongondow (Kimong), Sulawesi Utara, sehingga dapat menarik investor menanamkan modalnya di wilayah tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah Dan Gorontalo (UIW Suluttenggo) Leo Basuki mengatakan, dalam pembangunan proyek Kawasan Industri Kimong, PLN berkomitmen menjaga ketersediaan energi listrik yang andal, dimulai dari proyek pembangunan hingga nanti sudah beroperasi penuh sesuai kebutuhan investor.

Proyeksi kebutuhan daya listrik di kawasan ini mencapai 1.000 megawatt (MW).

"Kami siap menyediakan kebutuhan listrik yang dibutuhkan dan tidak hanya itu kami menyediakan layanan renewable energy certificate (REC) sebagai bagian dari kampanye energi baru terbarukan oleh PLN”, tutur Basuki dalam keterangan kepada media, Kamis 19 Mei.

Dalam rangkaian kunjungan ini, PLN membawa serta Investor yang ada untuk mengunjungi langsung infrastruktur kelistrikan PLN, yaitu Gardu Induk Lolak untuk meyakinkan investor bahwa PLN siap secara infrastruktur dalam mendorong percepatan investasi yang direncanakan.

Pertemuan antara Pemerintah, PLN dan investor ini menjadi sinyal komitmen baik untuk mempercepat rencana pengembangan pembangunan proyek strategis ini.

Dalam kesempatan yang sama Kentjana menyampaikan, dalam proyek Kimong direncanakan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dengan jenis mineral aluminium, kapasitas produksi tahap pertama diperkirakan hingga 500.000 ton logam, dan investasinya kurang lebih 1 miliar dolar AS.

Pembangunan kawasan industri Kimong berpotensi mendorong pembangunan ekonomi daerah dan nasional dengan program hilirisasi yang ada.

Menurut Kentjana, jaminan keandalan pasokan listrik dari PLN meyakinkan pihak investor Kimong untuk mantap berinvestasi pada proyek yang bertujuan menjadikan Bolaang Mongondow sebagai salah satu kiblat industri di Indonesia.

"Kami sangat berterima kasih kepada pihak PLN dibawa langsung ke site PLN. Dan kami harap di masa depan saat kami sudah turun berinvestasi, kami bisa kerja sama lebih lancar dan lebih lanjut dan menbantu perkembangan ekonomi," ujar Kentjana.