JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) harus menderita kerugian yang membesar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Nilainya Rp1,32 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan yang dirilis Minggu, 16 Mei, nilai kerugian tersebut jauh lebih besar dari periode yang sama tahun lalu Rp167,11 miliar. Salah satu pemicunya adalah penurunan total pendapatan bunga dan syariah yang hanya mencapai Rp1,01 triliun dari Rp1,08 triliun pada kuartal I-2021.
Ditambah lagi meningkatnya beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan bersih yang mencapai Rp1,55 triliun.
Pada periode ini, total aset perseroan juga turun. Pada akhir 2021, nilainya Rp89,2 triliun sementara pada kuartal I-2022 ini menjadi Rp81,03 triliun.
Selain itu, ekuitas Bank KB Bukopin juga turun dari Rp13,2 triliun pada 2021 menjadi Rp11,85 triliun.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Direktur KB Bukopin Chang Su Choi mengungkapkan bahwa pihaknya akan secara aktif terus menjalankan strategi baru mereka yang bertajuk "Next Level Banking" seiring tahun 2022 berjalan ini.
Setelah merilis corporate video berjudul "Next Level Banking KB Bukopin x aespa" yang menampilkan 4 personil girlband asal Korea Selatan yaitu aespa, langkah berikutnya yang KB Bukopin akan ambil adalah menerapkan migrasi sistem core banking ke New Generation Banking System (NGBS), transformasi outlet, dan memperbaiki jaringan distribusi di seluruh Indonesia secara bersamaan.
"KB Bukopin bertekad untuk menjadi lebih berorientasi pada nasabah, digital, dan efisien. Perubahan sistem perbankan ini difokuskan ke Customer-oriented management, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan IT-based finance. Didampingi effort transformasi outlet dan perbaikan jaringan distribusi, kami berharap untuk membuat layanan semakin mudah, cepat, dan nyaman," kata Chang Su Choi.