JAKARTA - Pameran Kepri Batik-an yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) 19-20 Maret 2022 berhasil meraup jumlah transaksi sekitar Rp30 juta dari stan-stan yang ikut dalam pameran dan bazar tersebut.
"Sementara jumlah kunjungan sekitar 1.500 orang," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Pemprov Kepri Afitri Susanti dikutip Antara, Minggu 20 Maret.
Menurut dia, acara ini berlangsung sukses dengan minat masyarakat terhadap batik ternyata begitu besar. Terbukti pada Kepri Batik-an 2022, batik gonggong paling banyak terjual dengan total sekitar Rp16 Juta.
Batik gonggong yang sudah menjadi pakaian itu paling laris dan dibeli oleh pengunjung. Ia tak menyangka dalam dua hari, animo masyarakat untuk memiliki batik khas Kepri setinggi itu.
“Paling banyak, ya batik gonggong. Selain kain, baju yang paling banyak. Tanjak (topi) khas Melayu juga banyak sekali yang membeli,” ucapnya.
BACA JUGA:
Dia berharap penyelenggaraan Kepri Batik-an dapat mendorong kecintaan masyarakat terhadap batik daerah, serta meningkatkan perekonomian pelaku usaha lokal dalam rangka peningkatan semangat berusaha dan berkarya di masa kenormalan baru akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, juga dapat membantu menambah jumlah pergerakan wisatawan domestik Kepri, ini terlihat dari pergerakan rombongan partisipan pameran yang berasal dari kabupaten/kota di luar Batam yang secara langsung telah menggerakkan sektor kuliner, transportasi dan akomodasi serta sektor usaha kecil menengah lainnya.
"Harapannya pergerakan ekonomi ini akan membesar dan berganda apabila kelak batik Kepri telah go internasional," ujar dia.