Bangun Fasilitas Umum, PLN Dorong Pemda Manfaatkan FABA

MANADO - PLN mendorong pemerintah daerah (pemda) membangun fasilitas umum menggunakan fly ash dan bottom ash (FABA) PLTU Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut).

Manajer PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu, di Minahasa, Sabtu, 19 Maret, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi pada Pemda terkait manfaat FABA dari sisa pembakaran batu bara PLTU Amurang.

FABA, menurut Andreas, telah dimanfaatkan secara luas sebagai material pendukung untuk sektor infrastruktur, stabilisasi lahan, reklamasi pada lahan bekas tambang dan sektor pertanian.

"Artinya FABA ini memiliki multiplayer effect bagi perekonomian. Memang di Indonesia penggunaannya masih minim, tapi di negara maju khususnya Asia, 90 persen dari jumlah produksi FABA telah dimanfaatkan untuk substitusi material konstruksi," ujar Andreas, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu, 19 Maret.

Melihat potensinya yang besar tersebut, Andreas pun menyebut bahwa pihaknya senantiasa melakukan sosialisasi terkait manfaat FABA, sehingga diharapkan masyarakat akan lebih paham bahwa keberadaan material ini dapat membantu pembangunan infrastruktur di daerah.

"FABA telah digunakan pada beberapa proyek fisik, seperti di Pacitan, untuk pembuatan jalan dan sarana olah raga," tutur Andreas.

Pada saat ini, tambah Andreas, UPDK Minahasa telah melakukan beberapa upaya pemanfaatan FABA, seperti misalnya untuk pembangunan Gereja Bukit Zaitun di Tomohon, pembuatan jalan Akses Air Terjun Kulung-Kulung di Minahasa Selatan, pembangunan Ruang Serbaguna Kodim Minahasa serta pembangunan Kantor PLTA Tanggari.

Fly Ash (abu terbang) sendiri merupakan salah satu residu yang dihasilkan dalam pembakaran batu bara dan yang berbentuk partikel-partikel halus yang ditangkap oleh alat pengendali pencemaran udara Bernama ESP (electrostatic precipitator).

Sedangkan Bottom Ash merupakan sisa pembakaran batu bara yang berada dalam tungku pembakaran yang secara rutin dikeluarkan dari tungku pembakaran.

"Adapun PLTU Amurang tidak menghasilkan bottom ash, karena disirkulasi Kembali masuk ke dalam boiler," tegas Andreas.