Bagikan:

JAKARTA - Pertamina New Renewable Energy (NRE) berhasil melakukan penyalaan perdana (first fire) pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1. Pembangkit berbahan bakar gas terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan dapat Commercial Operation Date (COD) pada semester ini.

First Fire adalah atau biasa juga dikenal dengan istilah first ignition unit power block khususnya gas turbin dengan menggunakan gas. Untuk PLTGU Jawa-1, pasokan gas berasal dari LNG ex Tangguh Papua yang diregasifikasi di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu.

Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengungkapkan, setelah first fire, rangkaian tahapan berikutnya adalah commissioning lanjut, sinkronisasi, performance test, reliability test dan pada akhirnya COD.

“Keberadaan PLTGU Jawa-1 sangat penting dalam proses transisi energi dimana gas merupakan energi ramah lingkungan dan jembatan utama untuk mewujudkan bauran energi nasional sesuai amanat dari Presiden Republik Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan yang dikutip Jumat, 25 Februari.

Dicky melanjutkan, dengan mengintegrasikan FSRU dengan unit pembangkit, PLTGU Jawa-1 menjadi PLTGU terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki 2 unit power block dan berkapasitas total 1.760 MW.

PLTGU Jawa-1 menggunakan teknologi generasi terbaru single shaft combined cycle gas turbine yang memberikan efisiensi termal tinggi mencapai kisaran 60-65 persen dan menghasilkan listrik yang nantinya akan dikirim ke PLN melalui saluran transmisi 500 KV menuju Gardu Induk PLN di Cibatu Baru/Sukatani, Bekasi.

PLTGU Jawa-1 dirancang untuk menyuplai listrik kepada konsumen industri maupun rumah tangga di wilayah Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.