Bagikan:

JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai ekosistem Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, perlu terus dibangun setelah jalan tol akses ke bandara tersebut dioperasikan mulai hari ini 20 Desember.

"Daya tarik bandara tidak cuma akses, tapi juga kelengkapan ikutannya apa. Kalau penerbangannya pagi, penumpang menginap di mana, belanja di mana, angkutan lanjutan bagaimana, sehingga menjadi daya tarik bandara," katanya, dikutip dari Antara, Senin 20 Desember.

Menurut Alvin, dengan pengoperasian Jalan Tol Akses Bandara Kertajati mulai Senin 20 Desember, masyarakat akan semakin mudah mengakses bandara tersebut. Namun Bandara Kertajati belum tentu menjadi lebih ramai.

"Selama penumpang belum cukup jumlahnya, airline tidak akan ke sana, karena mereka juga tidak mau merugi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno berharap pemerintah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada pertengahan 2022.

Dengan Tol Cisumdawu, masyarakat dari Bandung dan daerah pantai utara lain akan semakin mudah mengakses Bandara Kertajati. Masyarakat pun diyakini akan lebih memilih Bandara Kertajati ketimbang Bandara Soekarno-Hatta nantinya. Apalagi, Tol Cisumdawu nantinya juga akan tersambung ke Tol Akses Bandara Kertajati.

"Masalahnya, masyarakat Bandung kalau mau ke Kertajati harus masuk Tol Subang, masih agak jauh juga, sama dengan mereka ke Bandara Soekarno-Hatta. Jadi, target Tol Cisumdawu harus lebih cepat," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 1514/KPTS/M/2021 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Akses BIJB Kertajati, pemerintah mengatakan jalan tol akses ke Bandara Kertajati dapat digunakan oleh masyarakat umum mulai 20 Desember 2021.