Bagikan:

JAKARTA – Saat sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam suasana Idulfitri, Tim Nasional Indonesia U-17 memberikan kado manis, yaitu lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025.

Indonesia U-17 sukses mencetak dua kemenangan beruntun dalam fase Grup C Piala Asia U-17 2025. Korea Selatan dibungkam 1-0 pada 4 April, lalu tiga hari berselang I Putu Panji Apriawan dan kawan-kawan mencukur Yaman 4-1 dalam pertandingan yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City Hall, Arab Saudi.

Hasil tersebut tak sekadar membungkus tiket perempat-final turnamen ini, tapi sekaligus meloloskan skuad arahan Nova Arianto melaju ke putaran final Piala Dunia U-17 2025.

Sebuah kado yang indah tentu saja, di tengah rentetan berita tak mengenakkan dari sektor ekonomi belakangan ini.

“Selamat untuk Timnas U17, sukses untuk coach, Tim Pelatih & Staf. Doa terbaik meraih prestasi optimal di PD U17 Qatar 2025,” tulis Fakhri Husaini, mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

Pemain timnas U-17 Indonesia berpose pada pertandingan melawan Korea Selatan U-17 dalam laga perdana Grup C Piala Asia U-17 2025 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/4/2025). (ANTARA/HO-PSSI/am)

Sejarah Lolos Pertama Kali

Meski ingar-bingar tidak semeriah timnas senior besutan Patrick Kluivert yang masih menjaga asa ke Piala Dunia 2026, namun sukses Timnas U-17 melenggang ke putaran final menjadi kado yang indah untuk masyarakat Indonesia, yang akhir-akhir ini sering disuguhkan berita kurang mengenakkan. 

Ini kedua kalinya Timnas Indonesia U-17 mentas di Piala Dunia U-17, setelah dua tahun lalu tampil sebagai tuan rumah. Tapi melalui jalur kualifikasi, ini adalah pertama kalinya Garuda Muda melaju ke putaran final.

Sebelum ini, Indonesia juga pernah tampil di Piala Dunia U-20 1979 di Jepang. Tapi waktu itu kelolosan tim ke Jepang bisa dibilang tak lepas dari keberuntungan karena mereka menggantikan salah satu dari dua tim yang batal tampil, yaitu Irak dan Korea Utara.

Saat itu Indonesia menjadi pendamping Korea Selatan dan Jepang sebagai wakil Asia. Sayangnya, Indonesia yang berada di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia tak bisa berbicara banyak.

Tim yang kala itu diarsiteki Sutjipto Suntoro babak belur dihantam 16 gol tanpa balas sepanjang babak penyisihan grup.

Tampil di ajang besar sekelas Piala Dunia memang bukanlah perkara mudah. Banyak yang harus disiapkan tim sebelum bertemu tim-tim level dunia, terutama dari segi mental. Hal inilah sering kali menjadi masalah Timnas Indonesia saat mentas di level dunia.

Mantan penyerang Indonesia Indriyanto Nugroho tak mengingkari hal ini. Menurutnya, pelatih Nova Arianto bersama tim mesti bekerja keras mempersiapkan itu sebelum mereka tampil di Qatar pada 5 November sampai 27 November mendatang.

“Jalan ke depan masih panjang, sekarang tuntaskan dulu event ini (Piala Asia U-17) sampai selesai, setelah itu baru berpikir perbaikan atau evaluasi apa yang harus dilakukan untuk Piala Dunia,” kata Indriyanto.

“Piala dunia tidak mudah, butuh persiapan luar biasa dari sisi mental, strategi, dari sisi transisi cara bermain, formasi apa yang akan dipakai, dan strategi apa yang akan dipakai,” lanjutnya.

Persiapkan Mental Bertanding

Penampilan di Piala Dunia U-17 2023 mungkin menjadi momen yang paling diingat pecinta sepakbola soal keikutsertaan timnas di pentas dunia. Tapi saat itu, bisa dibilang situasinya kurang ideal.

Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia level usia di bawah 20 tahun yang sedianya digelar 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Namun status tuan rumah dibatalkan Federasi Sepakbola Dunia alias FIFA setelah sejumlah kalangan menolak kehadiran Timnas Israel di turnamen tersebut.

Indonesia kemudian terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, yang seharusnya menjadi hak Peru. Negara Amerika Selatan itu mengundurkan diri sebagai tuan rumah karena tak mampu menyelesaikan infrastruktur yang diperlukan.

Melalui persiapan yang relatif singkat, langkah Timnas Indonesia terhenti di babak penyisihan grup dengan Raihan dua poin dari tiga kali bertanding. Indonesia hanya mampu bermain imbang melawan Ekuador dan Panama, sebelum akhirnya takluk 1-3 dari Maroko di partai terakhir.

Pengamat sepakbola Binder Singh setuju dengan pendapat Indriyanto Nugroho, bahwa skuad Garuda Muda harus lebih mempersiapkan mental dalam menghadapi Piala Dunia U-17 2025.

Pemain Timnas Indonesia U-17 Muhammad Zahaby Gholy (kiri) selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Yaman di laga kedua penyisihan Grup C yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4/2025). (ANTARA/HO-PSSI/pri)

Akan ada 48 tim yang berlaga di Piala Dunia U-17 2025. Di antara mereka yang sudah memastikan tiket ke putaran final adalah Brasil, Inggris, Jerman, dan Italia yang digadang-gadang bakal menjadi kekuatan di turnamen ini.

“Persiapannya harus jauh lebih baik. Waktu kita tuan rumah, Indonesia berada di pot 1 (dalam undian) sehingga lawannya relatif lebih mudah,” ucap Binder.

“Nanti di Piala Dunia ada potensi melawan tim-tim raksasa. Sehingga coach Nova harus mempersiapkan mental betul-betul kuat,” kata dia menambahkan.

Turnamen Piala Asia U-17 akan berlangsung sampai 20 April mendatang. Artinya masih ada waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan tim sebelum terbang ke Qatar pada November nanti.

“Waktu Piala Dunia 2023 persiapan kita kurang, hanya sekitar 1,5 bulan. Sekarang waktunya masih panjang, 5-6 bulan, ini kesempatan bagi coach Nova dan staf mempersiapan tim,” ujar Indriyanto menyudahi.