Bagikan:

TANJUNGPINANG - Air bercampur lumpur masuk ke rumah milik puluhan warga di Jalan Transito, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Seorang warga Jalan Transito, Wendri mengatakan air bercampur lumpur mengalir dari dataran tinggi hingga masuk ke rumah warga sejak saluran air ditutup.

"Ini sudah dua kali terjadi dalam dua pekan ini. Kami sudah melaporkan kepada pihak kepolisian dan pemerintah setempat," ujarnya dikutip Antara, Senin, 1 November.

Warga menduga genangan air bercampur lumpur itu disebabkan perataan lahan yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan itu sudah membangun saluran air namun ditutup kembali.

"Pohon-pohon di atas lahan sekitar 1 hektare, yang biasanya dapat menyerap air, ditebang," keluhnya.

Warga mengeluh lantaran belum ada solusi yang ditawarkan pemerintah maupun pihak perusahaan dalam menangani persoalan itu.

"Kami mau mengadu kepada siapa lagi? Kami tidak mungkin pasrah setiap kali hujan deras harus berhadapan dengan banjir," ucapnya.

Terkait permasalahan itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Tanjungpinang Zulhidayat mengatakan sebanyak 32 kawasan di Ibukota Kepri itu rawan banjir.

Genangan air yang terjadi di Jalan Transito disebabkan saluran air yang dibangun perusahaan di daerah itu ditutup kembali sebagai jalur lintasan truk.

Penutupan saluran air itu menyebabkan air bercampur lumpur masuk ke rumah warga.

"Tidak boleh seperti itu. Seharusnya drainase itu dibuka agar tidak terjadi banjir. Kami akan mendesak pihak perusahaan untuk membuka kembali drainase tersebut," katanya.