Daftar Daerah Rawan Permainan Harga Pangan
Pasar tradisional (Yazid Nasuha/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Momen perayaan natal dan tahun baru kerap dimanfaatkan oknum-oknun tertentu untuk meraup keuntungan besar. Terutama, di sektor pangan. Tak jarang mafia pangan sengaja menimbun berbagai kebutuhan pokok jelang dua hari besar di akhir tahun itu.

Tujuan penimbunan itu agar kebutuhan pokok semakin jarang ditemui di pasaran. Sehingga berdampak pada kenaikan harga yang fantastis dan tentu mendapatkan keuntungan besar.

Untuk itu, Polri mengerahkan satuan tugas (Satgas) Pangan guna menjaga kestabilan ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia.

Kabag Penum DivHumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan sementara, ketersediaan bahan pokok masih dianggap mencukupi dan belum ada indikasi kecurangan.

Hanya saja, dibeberapa daerah seperti Sumatera dan Papua teindikasi terjadi tindak kecurangan. Sehingga, membutuhkan pemantauan ekstra guna mencegah permainan dari orang tak bertanggung jawab.

"Memang ada beberapa daerah yang kita pantau dan monitoring secara khusus mengingat pada daerah tersebut seperti biasa menjelang Natal dan Tahun Baru mengalami peningkatan permintaan tambahan kebutuhan bahan pokok," ucap Asep di Jakarta, Kamis, 19 Desember.

"Daerah-daerah tersebut yang kalau pemantauan khusus misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, daerah Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Papua Barat," sambungnya.

Selain mengantisipasi penimbunan, dikatakan juga Satgas Pangan akan menindak beberapa tindak kecurangan lainnya seperti permainan harga atau menjual barang yang tak sesuai dengan standar. Nantinya, bagi para pelaku yang kedapatan terlibat akan ditindak tegas dengan undang-undang perlindungan konsumen.

"Indikasi-indikasi itu misalnya ada monopoli, ada permainan harga, ada penimbunan, atau menjual barang tidak sebagaimana yang dijanjikan atau tidak sebagaimana standar, karena bisa melanggar Undang-Undang pelayanan atau juga terkait dengan perlindungan konsumen," kata Asep.

Meski demikian, ditegaskan jika untuk kondisi saat ini, stok pangan di daerah-daerah yang tersebar diseluruh Indonesia masih dinilai cukup. Selain itu, indikasi tindak kecurangan pun belum ditemukan.

"Keadaan atau kondisi stok pangan sampai menjelang akhir tahun ini, intinya semua terkendali baik itu ketersediaan juga harganya," tandas Asep.