JAKARTA - Sukmawati Soekarnoputri ternyata sudah lama tertarik dengan agama Hindu. Kepala Sukarno Center, Arya Wedakarna bahkan menyebut Sukmawati tidak pindah agama namun kembali ke jalan darma untuk menjelaskan makna upacara Sudhi Wadani.
"Upacara terkait kita namakan kembali ke Hindu, bukan pindah agama, kembali ke jalan darma, sanata darma. Jadi saya sebagai putra bali yang ditunjuk beliau kebetulan di lembaga The Soekarno Center, kami dipercayai oleh keluarga ibu Sukmawati Soekarno mengatur teknis rangkaian secara umum terkait dengan acara Sudi Wadani," katanya sat dihubungi VOI, Sabtu, 23 Oktober.
Sejak kapan Sukmawati Soekarnoputri tertarik dengan Hindu? Ini penjelasan kronologinya.
"Ya saya itu mengenal beliau sudah kurang lebih 21 tahun semenjak kuliah di Jakarta. Karena ayahanda saya bekerjasama dengan bung karno di bali sebagai pemimpin partai politik, dekat dengan Bung Karno, hubungan itu berlanjut ketika kami bersama-sama berjuang di pni marhaenisme dan mendirikan simbol bung karno di bali, yaitu museum bung karno termasuk lembaga Internasional The Soekarno Centre yang ada di Tampaksiring," ungko Arya.
BACA JUGA:
"Saya mengamati sejak saya mengikuti Beliau dalam perjalanan tidak saja di Indonesia, di Bali tapi juga di luar Bali. Beliau memiliki kegandrungan terhadap agama Hindu. Misalnya saya menanyakan kenapa ibu suka ke pura, beliau selalu menyampaikan bahwa ingin diajak ke pura ingin bersembahyang sering berdisuki dengan tokoh Hindu, pendeta, secara khusus di istana tampak siring, beliau ada suatu doa bersama para pemangku di Pura Tirta Empul. Daya melihat seperti itu," tambahnya.
Dalam kunjungan ke Myanmar bertemu Aung Suu Kyi, Sukmawati datang ke wihara Budha, dan gandrung dengan Mahabarata Ramayana. "Saya tidak merasa surprise ibu Sukmawati saat remaja pernah tinggal di Bali, pernah berguru kepada maestro tari di Bali. Ibu dekat dengan tokoh Hindu, buat saya bukan sesuatu yang luar biasa," tegasnya.
Menurut Arya, keputusan pindah agama yang dilakukan Sukmawati bukan keputusan dadakan. "Beliau sudah melakukan proses mungkin puluhan tahun, untuk akhirnya tepat pada 26 Oktober tepat di hari ultah beliau ke-70 beliau menyatakan kembali ke agama hidup seperti itu. Saya sebagai sahabat perjuangan beliau hanya memfasilitasi membiayai 100 persen acara-acara ritual dan rangkaian resepsi termasuk membantu menyiapkan kerjasama dengan keluarga Beliau di Bale Agung Singaraja," paparnya.