Bagikan:

JAKARTA - Terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa tersebut berpusat di 8,84 LS dan 112,51 BT atau 78 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menuturkan, gempa tersebut mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar melaporkan bahwa guncangan gempabumi tersebut memang sempat dirasakan sedang selama 2-4 detik d Kabupaten Blitar," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat, 22 Oktober.

Berdasarkan laporan yang diterima, kerusakan terjadi pada atap bagian teras gedung Mushola An Nur yang terjatuh sampai ke tanah di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

Kerusakan bangunan lainnya meliputi, 1 gedung kantor Desa Sarang dilaporkan rusak ringan, 1 unit rumah rusak ringan, 1 gedung balai kesenian Desa Sidorejo rusak ringan dan 1 gedung kantor Kecamatan Binangun rusak ringan.

Abdul Muhari menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

"BPBD Kabupaten Blitar terus melakukan asesmen dan koordinasi dengan lintas instansi guna pendataan dampak yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," tutur dia.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Di samping itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempabumi dan selalu memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa," tutur dia.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi M 5,1 Kabupaten Malang itu merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Menurut BMKG, guncangan gempabumi ini juga dirasakan di daerah Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember dan Trenggalek. Hingga hari Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 09:43 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).