BANGLI - Dampak gempa bumi Bali berkekuatan 4,8 SR pada akhir pekan lalu merusak 27 sekolah di Kabupaten Bangli. Puluhan sekolah itu mengalami rusak ringan, sedang hingga berat. Total kerugian ditaksir mencapai Rp272 juta.
“Ada yang rusak ringan juga, ada plafon, pagar, atap yang banyak dan gentengnya ada yang jatuh beberapa," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Bangli, Bali, Jero Penyarikan A. Widata saat dihubungi, Kamis, 21 Oktober.
Sedangkan sekolah yang rusak berat berada di Kecamatan Kintamani yakni di SDN 3 Teruyan, tembok gudang perpustakaan jebol dan di SDN Suter untuk tembok penyekatan ruang kelas dan senderan rusak berat.
"Untuk kerusakan yang paling banyak ada di Kecamatan Kintamani, ada tembok perpustakaan yang roboh," imbuhnya.
Namun dampak kerusakan ringan hingga berat itu tidak menggangu aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Terkait kerusakan tidak menganggu PTM dan tetap jalan. PTM tetap jalan dan di kondisikan oleh kepala sekolah masing-masing di sana," imbuh Widata.
BACA JUGA:
Sekolah yang rusak ringan akan diperbaiki dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sementara sekolah rusak berat akan diusulkan untuk dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Ke depannya yang ringan itu nanti sepanjang dana bosnya masih ada, yah dari dana bos. Yang berat, nanti kita usulkan ke APBD dan dana DAK," ujar Widata.
Saat ini, PTM masih diikuti 50 persen pelajar dan sisanya lewat daring. Disdik tetap menekankan pentingnya protokol kesehatan.