JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 3,5 magnitudo di Bogor, Jawa Barat, Rabu 22 Juli. Gempa yang terjadi pukul 14.11 WIB ini tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan hasil analisa, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho menyebut episenter gempa terletak pada titik koordinat 6,8 lintang selatan dan 106,3 lintang barat.
"Tepatnya, gempa berlokasi di Darat pada jarak 61 kilometer barat daya Bogor, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer," kata Hendro dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 22 Juli.
Hendro melanjutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat.
Adapun dampak gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bayah dengan skala intensitas II-III MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Lalu, gempa juga dirasakan di Citorek, Cijaku, Sogong Panggarangan dengan Skala Intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada truk berlalu).
"Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," jelas dia.
Gempa ini digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat. Sejauh ini, BMKG memantau belum ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 14.38.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," jelas Hendro.