Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan komponen cadangan hanya dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer maupun perang.

Sehingga masa aktifnya tidak setiap hari, melainkan hanya saat dimobilisasi oleh Presiden dan dengan persetujuan DPR RI.

"Masa aktif komponen cadangan tidak setiap hari, tidak setiap saat. Setiap hari, tidak setiap saat. Setelah penetapan ini saudara-saudara kembali ke profesi masing-masing. Anggota komponen cadangan tetap berprofesi seperti biasa," kata Jokowi saat melantik komponen cadangan di Pusdiklatpassus, Bandung, Kamis, 7 Oktober.

Ia mengingatkan komponen cadangan berada di bawah komando dan kendali Panglima TNI. "Artinya tidak ada anggota komponen cadangan yang melakukan kegiatan mandiri," ungkap eks Gubernur DKI Jakarta itu.

"Perlu saya tegaskan komponen cadangan tidak boleh digunakan lain kecuali kepentingan pertahanan. Komponen cadangan hanya untuk pertahanan dan kepentingan negara," imbuh Jokowi.

Dia berharap penetapan komponen cadangan ini makin memperkuat sistem pertahanan dan keamanan rakyat. Apalagi di saat yang sama, pemerintah terus melakukan modernisasi alutsista di seluruh matra mulai dari darat, laut, dan udara.

Disisi lain, kata Jokowi, sejumlah anak bangsa yang punya kemampuan di bidang sains dan teknologi tengah melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Sehingga, hal ini diharap bisa menjaga kedaulatan bangsa.

"Pembangunan fregat buatan Indonesia, termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menetapkan 3.103 orang anggota komponen cadangan (komcad) Tentara Nasonal Indonesia. Mereka sudah melalui seleksi panjang dan hasil gemblengan keras ala militer.

Total komponen cadangan sebanyak 3.103 orang ini terdiri atas Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya sejumlah 500 orang, Rindam III Siliwangi (500 orang), Rindam IV Diponegoro (500 orang), Rindam V Brawijaya (500 orang), Rindam XII Tanjung Pura (499 orang), dan Universitas Pertahanan sebanyak 604 orang.

Adapun yang hadir dalam acara pelantikan komponen cadangan tersebut yaitu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Tingkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo serta pejabat lainnya.