Bagikan:

NAGAN RAYA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menelusuri penyebab matinya ikan-ikan di sungai yang diduga terkait pencemaran lingkungan di perkebunan di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur.

“Kami sudah mengambil sampel air di lokasi kejadian, saat ini sampel air tersebut sudah kita serahkan ke Badan Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Aceh,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Nagan Raya Jufrizal dikutip Antara, Rabu, 6 Oktober.

Jufrizal mengatakan pemerintah setempat saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel air yang sudah diserahkan ke Baristand Aceh, guna memastikan apakah sampel tersebut mengandung limbah atau tidak.

Setelah sampel air yang diperiksa tersebut tiba, kata dia, DLHK Nagan Raya akan menentukan langkah selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi kejadian yang berada di sekitar kebun PT Socfindo Seumayam, kata Jufrizal, banyaknya ikan air tawar yang mati di sekitar aliran sungai di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya diduga akibat pembuangan limbah.

Namun, pemerintah daerah sejauh ini belum bisa memastikan apakah ikan tersebut mati karena adanya indikasi pencemaran lingkungan atau pun tidak, karena masih menunggu hasil laboratorium.

Sedangkan sampel ikan yang mati di lokasi kejadian, kata Jufrizal, sampel tersebut sudah diserahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Nagan Raya, guna dilakukan pemeriksaan apakah ikan yang sudah mati tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

“Nanti setelah sudah ada hasil laboratorium, barulah pemerintah daerah mengambil sikap atas persoalan ini,” tutur Jufrizal.