Bagikan:

JAKARTA - Memasuki musim hujan seperti sekarang, ada satu hal yang mesti diwaspadai oleh masyarakat, yakni kemuncuan ular kobra masuk ke pemukiman. Sudah banyak temuan ular kobra di sekitar rumah warga. 

Salah satunya adalah temuan 18 ekor ular kobra yang panjangnya sekitar 20 centimeter pada kloset kamar mandi warga di Kembangan, Jakarta Barat. 

Setelah diusut oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, ternyata 18 kobra tersebut memiliki sarang pada gudang bekas kolam di Kembangan. Gudang bekas kolam itu memiliki saluran perpipaan yang terhubung dengan kamar mandi tersebut. 

Berkaca dari pengalaman warganya, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengimbau seluruh warga DKI ikut mengantisipasi musim beranak ular kobra lewat program bersih-bersih. 

"Sampah-sampah dan lubang-lubang itu kita waspadai, sekalian bersih-bersih lingkungan. Kalau lingkungan itu bersih, baik RT/RW atau masyarakat bisa waspada. Potensi-potensi sarang ular bisa diketahui dan dibersihkan," ucap Rustam, Senin, 16 Desember. 

Rustam berharap, nantinya tak ada temuan ular lagi di sekitar rumah warga. Sementara itu, pemerintah kota akan membantu petugas pemadam kebakaran terlatih bersiaga, serta mempersiapkan persediaan serum anti bisa ular.

Saran Rustam, apabila masyarakat menemukan potensi sarang ular, mereka bisa melapor ke RW setempat dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan terdekat.

"Justru yang terlatih itu Damkar. Masyarakat mana berani. Kalau (minta pertolongan) pawang ular kan mereka terbatas," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan alasan kenapa ular kobra sering muncul pada musim penghujan. Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy bilang, dalam sekali bertelur, induk betina ular kobra Jawa dapat menghasilkan 10-20 butir telur.

Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu tiga sampai empat bulan. Telur kobra diletakkan di lubang-lubang tanah atau di bawah serasah daun kering yang lembab.

“Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar, dan merupakan siklus alami,” jelas Amir dikutip dalam laman resmi LIPI. 

Dirinya menjelaskan, suhu ruangan hangat dan lembap cenderung disukai oleh ular untuk tempat menetaskan telur. Hampir semua jenis ular, termasuk induk ular kobra pada periode tertentu, akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri. 

“Begitu menetas, anakan kobra akan menyebar ke mana-mana,” tutur Amir.