Mensesneg Pratikno Disebut Sebagai Peredam Isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dinilai hanya sebagai pemadam untuk meredam isu reshuffle yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), atas kurang maksimalnya kinerja sejumlah menteri dalam penanganan pandemi COVID-19.

Demikian disampaikan Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio. Bahkan, kata dia, Pratikno segaja diberi tugas untuk menghembuskan isu soal perombakan kabinet sudah tidak relevan dibicarakan. Hal ini dilakukan karena Jokowi tidak ingin ada kegaduhan dalam bongkar pasang kabinet.

"Pak Jokowi memang enggak ingin gaduh, itu yang pertama. Jadi supaya enggak gaduh, Mensesneg Pratikno meredam isu itu," kata Hendri saat dihubungi VOI, Senin, 6 Juli.

Kemungkinan kedua, sambung Hendri, Pratikno ditugasi untuk meredam isu reshuffle karena Jokowi tetap membutuhkan kinerja yang baik dari menterinya dan ketua lembaga pemerintahan hingga reshuffle benar-benar diputuskan untuk dilakukan.

"Kan kalau heboh, gaduh dan lainnya terganggu pasti para menteri kinerjanya atau mungkin setengah-setengah. 'Saya diganti tidak ya', ada yang begitu. Jadi bukan meningkatkan kerja tapi malah malas-malasan takut diganti," tegasnya.

"Nah, presiden enggak ingin begitu. Jadi dikeluarkanlah statement Pak Pratik (Pratikno, red) seperti itu, supaya semuanya jadi lebih tenang dan Pak Jokowi bisa bekerja lebih baik," imbuhnya.

Sebelumnya, Mensesneg Pratikno angkat bicara mengenai isu reshuffle yang berhembus setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa dengan para menterinya yang bekerja biasa-biasa saja saat pandemi COVID-19. 

Menurut Pratikno, Jokowi marah agar para pembantunya bisa memperbaiki kinerjanya bukan karena ingin melakukan reshuffle kabinet.

Dia bahkan mengklaim kinerja menteri kini meningkat signifikan setelah Jokowi memarahi menterinya saat sidang kabinet paripurna. Sehingga dirinya menilai, isu reshuffle atau perombakan kabinet sudah tidak relevan lagi.

"Teguran keras tersebut dilaksanakan secara cepat oleh kabinet. Ini progres yang bagus. Jadi kalau progresnya bagus, ngapain direshuffle. Dengan progres yang bagus, ini isu reshuffle tidak relevan," kata Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Senin, 6 Juli.

Dia berharap koleganya di Kabinet Indonesia Maju bisa terus menjaga kinerjanya. "Jadi jangan ribut lagi reshuffle karena progres kabinet berjalan dengan bagus," ungkapnya.

"Kami fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang jadi luar biasa di pandemi COVID-19," pungkasnya.