Bagikan:

DENPASAR - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II) Laksda TNI Iwan Isnurwanto menegaskan tidak ada ledakan di KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali. 

"Kalau meledak kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan sonar mendengarkan suara dalam air pasti mendengar," kata Iwan, saat jumpa pers di Pangkalan TNI AL Denpasar,  Selasa, 18 Mei.

"Karena, ingat saat latihan penembakan dengan terpedo kepala latihan daerah-daerah yang di luar area penembakan tersebut sudah dijaga oleh kapal-kapal kami yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi suara di dalam air dan ini tidak ada. Sehingga ini murni kecelakaan bukan meledak karena pengaruh yang lain," sambungnya. 

Saat ini tim investigasi masih mencari penyebab kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam. Laksda Iwan menerangkan kapal selam memiliki kemampuan menyelam maksimal 500 meter.

Bila terjadi blackput, kapal tenggelam dengan kecepatan 100 meter per 10 detik. Pihaknya memprediksi KRI Nanggala tenggelam selama 80 hingga 90 detik dan jatuh pada posisi 833 meter. 

"Bapak KSAL sudah menerjunkan tim investigasi dan sejak beberapa hari yang lalu sudah melaksanakan tugasnya, dan menunggu apa yang dicapai oleh tim investigasi tersebut sehingga mohon dengan sangat tidak menerka apa penyebabnya," ujar Iwan.