Update COVID-19 per 10 April: Temuan Rata-Rata Masa Inkubasi di Indonesia 5-6 Hari
Achmad Yurianto (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus COVID-19 Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus COVID-19. Per Jumat, 10 April pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 219 pasien positif virus corona. 

Pada Kamis, 9 April, pasien positif virus corona sejumlah 3.293 orang, kemudian hari ini bertambah menjadi 3.512 orang. Ribuan kasus positif ini sudah tersebar di seluruh provinsi se-Indonesia. 

Yuri menyatakan, ada penambahan 26 kasus pasien yang meninggal dunia, dengan total per hari ini mencapai 306 orang. Per hari ini, terjadi penambahan 30 kasus pasien yang dinyatakan sembuh. Total pasien sembuh berada di angka 282. 

Beberapa hari lalu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan evaluasi terkait penambahan jumlah kasus baru di Indonesia. Hasilnya, mereka menemukan bahwa rata-rata masa inkubasi orang yang tertular COVID-19 pada kisaran 5 sampai 6 hari. 

"Artinya, kasus positif yang kita dapatkan hari ini sebenarnya adalah kasus yang terinfeksi 5-6 hari yang lalu," ucap Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 10 April. 

Hal ini lebih cepat dari masa inkubasi yang biasanya dilakukan seseorang ketika dirinya dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) karena diduga menerima penularan virus corona. Masa inkubasi mereka dilakukan 14 hari.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Yuri menyatakan bahwa masa inkubasi di Indonesia masih dalam waktu normal. "Teori mengatakan masa inkubasi paling cepat 2 hari dan paling lama 14 hari. Di Wuhan saja rata-rata masa Inkubasi 4 sampai 6 hari," ucap Yuri dalam pesan singkat kepada VOI

Lebih lanjut, sampai saat ini pemerintah telah melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) lebih dari 19.500 orang. Metode ini merupakan pengujian laboratorium berdasarkan hasil pengambilan swab, yakni sampel liur dari tenggorokan maupun pangkal hidung. 

"Sudah lebih dari 19.500 orang yang kita periksa untuk pemeriksaan berbasis pada molekuler mengunakan real time PCR," tutur Yuri. 

Kemudian, pemerintah telah mengadakan lebih dari 769 ribu alat pelindung diri (APD). Sebanyak 698.650 APD sudah didistribusikan ke seluruh indonesia. 

Lalu, sudah ada lebih dari 3300 rumah sakit rujukan yang ditunjuk sebagai tempat penanganan COVID-19 dan sudah beroperasional. "Ini didukung oleh sekian banyak tenaga kesehatan, baik dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga pendukung lainnya," jelas dia. 

Lebih lanjut, sejauh ini telah ada 18 ribu relawan medis dan non medis yang  menyatakan kesediaannya untuk membantu menagani COVID-19 secara lebih terstruktur. Selanjutnya, donasi dari masyarakat yang telah diterima mencapai Rp195 miliar.