JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Ukraina Keith Kellogg, setelah keretakan yang terjadi sepanjang pekan ini terkait dengan upaya untuk mengakhiri perang dengan Rusia akhir pekan ini genap memasuki tahun ketiga.
Dalam unggahannya di media sosial X Presiden Zelensky menuliskan dirinya melakukan pertemuan produktif dengan Kellogg, berterima kasih atas semua bantuan dan dukungan bipartisan Negeri Paman Sam.
Presiden Zelensky mengatakan telah melakukan diskusi terperinci tentang situasi medan perang, cara memulangkan tawanan perang hingga jaminan keamanan yang efektif.
"Sejak detik pertama perang ini, Ukraina telah mengupayakan perdamaian. Kita harus dan dapat memastikan perdamaian itu kuat dan langgeng, sehingga Rusia tidak akan pernah membalas dengan perang," cuit Presiden Zelensky di X, seperti dikutip 21 Februari.
"Ukraina siap untuk perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan efektif dengan Presiden Amerika Serikat. Kami telah mengusulkan cara tercepat dan paling konstruktif untuk mencapai hasil," lanjut Presiden Zelensky.
Pemimpin Kyiv mengatakan, keberhasilan menyatukan Ukraina-AS, di mana hubungan kedua negara yang kuat diklaimnya menguntungkan seluruh dunia.
I had a productive meeting with @SPE_Kellogg—a good discussion, many important details. I am grateful to the United States for all the assistance and bipartisan support for Ukraine and the Ukrainian people.
It’s important for us—and for the entire free world—that American… pic.twitter.com/LH2vNGVGFQ
— Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) February 20, 2025
Dalam unggahan terpisah Presiden Zelensky menuliskan, pertemuannya dengan purnawirawan letnan jenderal itu memulihkan harapan.
"Kita membutuhkan perjanjian yang kuat dengan AS, perjanjian yang benar-benar akan berhasil. Saya telah menginstruksikan tim saya untuk bekerja dengan cepat dan sangat bijaksana," cuitnya.
"Ekonomi dan keamanan harus selalu berjalan beriringan, dan rincian perjanjian ini penting, semakin baik strukturnya, semakin besar hasilnya," tambahnya.
Diketahui, Presiden Trump mendorong kesepakatan cepat untuk mengakhiri perang dan telah membuat khawatir sekutu-sekutu Washington di Eropa dengan tidak menyertakan mereka dan Ukraina dalam pembicaraan awal dengan Rusia pekan ini di Arab Saudi, seperti dikutip dari Reuters.
Presiden Zelensky dan Presiden Trump bertukar 'serangan', dengan lontaran diktaktor dan Pemilu yang disampaikan oleh Pemimpin Gedung Putih, merespons Pemimpin Kyiv yang mengatakan politisi Partai Republik itu terjebak dalam gelombang disinformasi Rusia, setelah sebelumnya Presiden Trump mengatakan Ukraina memulai perang.
Presiden Volodymyr Zelensky menolak tuntutan AS yang ingin menguasai kekayaan mineral senilai 500 miliar dollar AS dari Ukraina untuk membayar kembali bantuan masa perang kepada Washington.
BACA JUGA:
Presiden Trump mengatakan dirinya menginginkan mineral tanah jarang senilai 500 miliar dolar AS dari Kyiv untuk mendapatkan bantuan Washington dan timnya pekan lalu mengusulkan kesepakatan yang ditolak Kyiv untuk ditandatangani dalam bentuknya saat ini.
Ukraina menyebut Amerika Serikat belum memberikan pasokan yang mendekati jumlah tersebut dan tidak menawarkan jaminan keamanan khusus dalam perjanjian tersebut.