Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky menilai penting dukungan Inggris dan rakyat Ukraina tidak akan pernah melupakannya, saat Perdana Menteri Keri Starmer menyampaikan dukungan ketika keduanya berbicara di telepon.

Pembicaraan kedua pemimpin melalui telepon tersebut berlangsung pada Hari Rabu.

"Perdana Menteri berbicara dengan Presiden Zelensky malam ini dan menekankan perlunya semua orang untuk bekerja sama," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PM Starmer setelah panggilan telepon tersebut, melansir Reuters 20 Februari.

"Perdana Menteri menyatakan dukungannya untuk Presiden Zelensky sebagai pemimpin Ukraina yang dipilih secara demokratis dan mengatakan sangat masuk akal untuk menunda pemilihan umum selama masa perang seperti yang dilakukan Inggris selama Perang Dunia II," lanjut pernyataan itu.

Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan Presiden Zelensky sebagai "seorang diktator tanpa pemilihan umum", menyarankan Pemimpin Kyiv sebaiknya bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau ia tidak akan memiliki negara yang tersisa.

Komentar tersebut tidak merujuk secara langsung apa yang diutarakan oleh Presiden Trump.

Pada Hari Selasa, delegasi AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi guna membahas langkah-langkah untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang pecah pada 2022 lalu.

"Perdana Menteri menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya yang dipimpin AS untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina yang menghalangi Rusia dari agresi di masa depan," tambah pernyataan kantor PM Inggris.

Terpisah, Presiden Zelensky mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh PM Starmer, Inggris serta rakyat Inggris kepada Ukraina.

"Kami membahas rencana dan peluang yang akan datang. Dukungan Inggris memang penting, dan kami tidak akan pernah melupakan rasa hormat yang ditunjukkan rakyat Inggris terhadap Ukraina dan warga negara kami," cuit Presiden Zelensky di Twitter.

"Terima kasih atas dukungan Anda, tambahnya.