JAKARTA - Tersangka Nanang Irawan alias Gimbal disebut melakukan beberapa cara untuk 'menghilang' usai menusuk Sandy Permana. Mulai dari memotong rambut hingga memutus komunikasi dengan pihak lain selama pelariannya.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy menyebut salah satu cara yang dilakukan tersangka dengan memotong rambung gimbal yang menjadi ciri khasnya.
"Pada intinya dia meminjam gunting untuk mengaburkan ciri-ciri khas dari pelaku sendiri," ujar Ressa kepada wartawan, Kamis, 16 Januari.
Selain itu, tersangka juga memutus komunikasi dengan pihak luar. Namun, tak dijelaskan secara rinci apakah Nanang Gimbal sengaja membuang ponselnya atau dengan cara lainnya.
Cara itupun pada awalnya cukup berhasil. Sebab, polisi sempat kesulitan mencari keberadaanya. Tapi dengan langkah-langkah penyidikan lainnya, lokasi dari Nanang Gimbal bisa ditemukan.
"Sedangkan untuk komunikasi dengan pihak luar dia sengaja memutus komunikasi. Sehingga agak sulit untuk mendeteksi tersangka pada awalnya," sebutnya.
Di sisi lain, mengenai Karawang yang dijadikan tempat pelarian, Ressa menyebut sebenarnya Nanang Gimbal tak memiliki tujuan pasti. Tersangka hanya mengikuti arah truk-truk yang ditumpanginya.
"Untuk tersangka sendiri kebetulan dia tidak memiliki tujuan pasti jadi dia kabur secara random sekaligus untuk menenangkan diri," kata Ressa.
SEE ALSO:
Diketahui, Nanang ditangkap di Dusun Poris RT 04/09, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 15 Januari.
Pada aksi pembunuhan itu, Nanang diketahui menusuk Sandy Permana sebanyak enam kali yang diarahkan ke bagian perut, kepala, leher, hingga punggung.
Berdasarkan pemeriksaan, motif di balik pembunuhan Sandy Permana karena rasa dendam tersangka.
Nanang Gimbal yang telah ditangkap kini dipersangkan dengan Pasal 338 tentang pembunuhan junto Pasal 354 KUHP tetang penganiayaan yang menyebabkan luka berat.