DENPASAR - Gubernur Bali terpilih Wayan Koster menyampaikan prioritas untuk menghidupkan kembali Bus Trans Metro Dewata menjadi transportasi publik itu setelah dilantik.
“Bus, iya prioritas,” katanya, Kamis, 9 Januari.
Trans Metro Dewata, transportasi publik yang menghubungkan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) itu berhenti beroperasi pada 1 Januari 2025 setelah pemerintah pusat sebagai pemilik program tidak melanjutkan karena keterbatasan anggaran.
Gubernur Bali terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 ini merasa transportasi publik canggih tersebut penting sehingga harus dihidupkan, namun operasionalnya harus dikaji sebab jika dihidupkan kembali menjadi tanggung jawab daerah, bukan pusat lagi.
“Mau dihidupkan tapi akan dikaji dengan lebih cermat, efektif, dan efisien penyelenggaraannya,” ujar Wayan Koster.
Disinggung soal metode pembayaran, Koster menyampaikan ide untuk membagi beban biaya, mengingat untuk operasional Bus Trans Metro Dewata membutuhkan dana lebih dari Rp80 miliar sehingga menjadi beban berat bagi provinsi jika menanggung sendirian.
Opsi membagi beban biaya Trans Metro Dewata juga sempat disarankan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengingat transportasi publik ini melayani Sarbagita, sehingga pemerintah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan dapat saling berbagi.
“Sharing nanti APBD Bali dengan APBD kabupaten dan kota,” ucap Koster.
Pasangan Wayan Koster-Giri Prasta sendiri memang melihat masalah di jalan seperti kemacetan dan infrastruktur pendukung merupakan kebutuhan sangat mendesak bagi Bali, terutama di kawasan wisata Sarbagita.
Belum lama muncul juga perdebatan soal keberadaan taksi online yang merugikan sopir pariwisata konvensional karena tidak tertib, dan menjadi salah satu penyumbang kemacetan karena berhenti di sepanjang jalan.
“Saya kira ini keluhan yang sudah lama dan saya menangkap itu sebagai suatu hal yang sangat positif, memang saya bersama pak wagub sudah merancang untuk mengambil kebijakan mengatasi masalah tersebut sesegera mungkin,” ucapnya.
Di sisi infrastruktur jalan, Wayan Koster-Giri Prasta juga berjanji melanjutkan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk, sebab kementerian telah memberi konfirmasi soal kelanjutan proyek ini.
“Tahapan sekarang adalah pembebasan lahan, tempo hari sampai akhir 2024 pembebasan lahan di wilayah jalur yang melintasi lahan HGU milik perumda Bali dan 2025 akan dilanjutkan ke jalur lain,” ujar Koster.