Bagikan:

BANDUNG – Kota Bekasi mencatat tingkat partisipasi pemilih terendah di Jawa Barat pada Pilkada 2024, dengan hanya 55,05% pemilih yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Data ini diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat.

Komisioner KPU Kota Bekasi, Eli Ratnasari, menyampaikan bahwa berbagai upaya sosialisasi telah dilakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat. Namun, rendahnya angka kehadiran lebih dipengaruhi oleh kejenuhan masyarakat terhadap pemilu.

"Semua langkah sosialisasi sudah kami lakukan. Partisipasi yang rendah bukan karena kami tidak bekerja, tetapi masyarakat mungkin merasa lelah setelah pemilu sebelumnya dan menganggap tidak perlu datang ke TPS lagi," ujar Eli pada Senin, 9 Desember.

Eli menyoroti jadwal Pilkada 2024 yang hanya berjarak satu bulan setelah pemilihan presiden dan legislatif. Hal ini dianggap menjadi salah satu penyebab menurunnya minat masyarakat untuk kembali memberikan suara.

"Jeda antara pemilu seharusnya lebih panjang. Pelantikan presiden saja berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024, sementara Pilkada dilakukan November ini. Menurut saya, jarak ini terlalu dekat," jelasnya.

Berdasarkan data KPU Jawa Barat, Kabupaten Bekasi mencatat tingkat partisipasi kedua terendah, yaitu 66,75%. Sebaliknya, Kabupaten Pangandaran menjadi wilayah dengan partisipasi tertinggi, mencapai 78,42%.

Upaya peningkatan partisipasi di masa mendatang menjadi tantangan bagi KPU dan pemerintah daerah, terutama dalam menghadapi fenomena kejenuhan pemilih yang semakin meluas.