JAKARTA - Miftah Maulana Habiburrahman menegaskan keputusannya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan bukan karena ada tekanan maupun permintaan dari siapapun.
Menurutnya, keputusan tersebut dipilihnya sebagai rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.
"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapapun tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujar Miftah, Jumat, 6 Desember.
Selain itu, keputusan untuk melepas jabatan sebagai utusan khusus presiden diambil setelah dirinya merenung secara mendalam, berdoa, bermuhasabah, dan istikharah.
Bagi Miftah, melepas jabatan tersebut dinilai bukanlah akhir dari segalanya. Justru hal ini disebut sebagai awal untuk berkontribusi dengan cara yang lebih luas.
"Keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam," kata Miftah.
Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan itu buntut viral tindakannya yang menghina pedagang es teh dengan sebutan goblok.
"Es tehmu jik okeh ora (es tehmu masih banyak enggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), g*bl*k," kata Miftah dalam potongan video.
"Dolen ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya disambut tawa dari sejumlah orang yang ada di atas panggung.