Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menyayangkan penembakan terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar hingga tewas. AKP Ryanto diduga ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar terkait masalah tambang galian C. 

Nasir menilai peristiwa ini harus menjadi momentum bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menutup tambang galian C dan tambang-tambang ilegal di Solok Selatan, Sumatera Barat maupun di daerah lainnya.

Apalagi menurutnya, persoalan tambang di hampir seluruh daerah tanah air menjadi ajang bancakan para oknum. 

"Memang ini kan yang terjadi di sini, hampir di semua daerah ada yang sama seperti itu, memang jadi bancakan juga. Sering memang terjadi, itu jadi sumber penghasilan lah, karena banyak galian itu yang liar yamg ilegal, yang tidak resmi dibeking sama oknum-oknum aparat," ujar Nasir kepada wartawan, Jumat, 22 November. 

Bukan hanya polisi, kata Nasir, lurah maupun camat setempat juga diduga 'kecipratan' jatah dari hasil penambangan ilegal di daerahnya.

Meski begitu, Nasir meminta semua pihak menunggu keterangan resmi Kepolisian RI terkait motif penembakan ini. 

"Jadi menyedihkan sekali, tewas karena gara-gara itu (tambang galian C, red). Tapi kita tunggu lah apakah ada motif lain selain galian C itu. Jangan-jangan ada motif lain. Kita tunggu saja keterangan dari Polda Sumbar. Apakah ada keterangan lain atau motif lain yang melatarbelakangi. Karena kejam kali itu. Gara-gara itu dia nembak, kan luar biasa itu. Apalagi yang ditembak akpol lagi kan," katanya.

Nasir pun meminta Kapolri untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk menutup galian C dan aktifitas penambangan ilegal lainnya. 

"Kita harapkan, ini momentum bagi Kapolri untuk menutup semua galian C yang tidak berijin. Jadi galian C dan tambang-tambang ilegal sebaiknya untuk segera ditutup oleh Kapolri," tegas Legislator dapil Aceh itu. 

"Ini momentum bagus bagi Kapolri. Karena kerusakan lingkungan, ekosistem lingkungan, macem-macem itu kan merusak itu. Jadi itu momentum bagus bagi Kapolri untuk menutup galian c dan pertambangan-pertambangan ilegal lainnya di Indonesia," tambah Nasir. 

 

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak pada Jumat, 22 November, dini hari. AKP Ryanto diduga ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.

Motif penembakan yang dilakukan AKP Dadang Iskandar terhadap AKP Ryanto Ulil bermula dari korban mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan. Kabarnya penangkapan tersebut membuat AKP Dadang Iskandar tidak senang. 

Karena itu, pelaku melepaskan tembakan ke korban di parkiran Polres Solok Selatan, yang berada di Jorong Bukit Malintang Barat Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.