KKB di Balik Aksi Teror Papua
Ilustrasi foto penjagaan Bandara Mulia Puncak Jaya Papua (Sumber: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menebar teror di tanah Papua. Mereka menembak seorang guru dan membakar beberapa gedung pendidikan.

Aksi penembakan ini dilakukan di Kampung Julukoma, Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis, 8 April.

Korban bernama Oktovianus Rayo (42) yang merupakan seorang guru. Dia ditembak sebanyak dua kali saat menjaga kios sekitar pukul 09.30 WIT.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan berdasarkan penyeldikan pelaku penembakan diduga kelompok Sabinus Waker yang sedang menuju ke Ilaga atas undangan Legakak Telenggen.

“Begitu teganya kelompok ini melakukan penembakan terhadap guru yang kita lindungi dan kita jaga karena merekalah yang mencerdaskan sumber daya manusia Papua,” ujar Irjen Fakhiri dalam keterangan tertulis. 

“Saya selaku Kapolda mengutuk keras tindakan ini dan kami akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum terhadap pelaku-pelakunya. Sampai saat ini situasi masih bisa dikendalikan karena dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat seperti tokoh agama dan tokoh gereja,” sambungnya.

Saat ini Polda Papua menyiapkan kekuatan untuk ke Ilaga guna menindak KKB. 

“Saya berharap ada intervensi dari kepala daerah guna menyelesaikan permasalahan ini sehingga yang bukan masyarakat Ilaga bisa dikeluarkan dari daerah tersebut,” sambungnya. 

Selain itu, Polda papua bakal mengirim 1 pleton Brimob organik ke Beoga guna membackup Polsek Beoga. Tujuannya, memberikan pengamanan sekaligus memburu para pelaku.

“Kami juga akan memisahkan masyarakat pendatang yang di bantu oleh para tokoh agama di Distrik Beoga karena melihat ancaman dari KKB yang membuat masyarakat merasa ketakutan. Saya bersyukur dengan tokoh-tokoh agama di sana yang punya hati nurani melihat para pendidik atau guru-guru yang merasa ketakutan sehingga merekalah yang membantu aparat keamanan,” kata Irjen Fakhiri dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 April.

Sebenarnya masyarakat asli Beoga dan KKB sambung Irjen Fakhiri bisa dibedakan. Karena itu, Polda Papua juga mengirim tim dari Nemangkawi untuk memastikan penanganan KKB yang menebar teror penembakan warga. 

“Untuk bisa betul-betul mendapat sasaran yang terukur dan terbidik dengan baik sehingga para kelompok Kriminal ini dapat segera diatasi,” katanya.

Tak hanya menembak seorang guru, kelompok pimpinan Sabinus Waker juga membakar beberapa gedung pendidikan. Tercatat, ada tiga sekolah yang dibakar dan satu rumah seorang guru.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, empat sekolah yang dibakar merupakan tingkatan SD, SMP dan SMA. "Empat bangunan yang dibakar SD Jambul, SMP Negeri 1, SMA 1 Beoga, dan rumah guru," kata Kombes Kamal.

Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembakaran ini terjadi pada Kamis, 8 April sekitar pukul 18.15 WIT. Pelaku merupakan kelompok Sabinus Waker.

"Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan pembakaran," kata dia.

"Kami akan mengambil langkah-langkah penegakkan hukum terhadap para pelaku," sambung dia.

Sementara situasi di Distrik Beoga saat ini disebut mulai kondusif. Personel di lapangan mengendalikan situasi keamanan.