JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menyatakan Balai Kota tak akan pindahkan ke lokasi lain. Tetapi dinas dan BUMD yang akan 'digeser' ke wilayah Jakarta Utara.
"Betul. Jadi, pusat pelayanan-pelayanan yang dikonsolidasikan," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan, Selasa, 19 November.
Hanya saja, soal pemindahan ini masih sebatas rencana. Sebab, semua mesti dibicarakan terlebih dulu dan mengantongi izin dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan.
"Semua adalah harus didialogkan. Kan nggak mungkin pindah tanpa persetujuan DPRD. Jadi, ini gagasan-gagasan yang sifatnya tentu harus dimatangkan," ucapnya.
Munculnya gagasan untuk memindahkan dinas maupaun BUMD bukan tanpa dasar. Ridwan Kamil menyebut hal itu semata untuk mengurangi beban Jakarta Pusat.
Selain itu, juga untuk memusatkan pemerintahan daerah sehingga mempermudah masyarakat.
"Jadi, kan sudah dipahami masalah Jakarta itu macet. Macet itu karena terlalu terpusat kegiatan di Jakarta Pusat. Supaya jangka panjang tidak macet akibat ketidakadilan tata ruang, maka kita kurangi beban di Jakarta Pusat," sebutnya.
"Salah satunya, dinas-dinas, BUMD-BUMD yang sekarang tersebar sana-sini-sana-sini sehingga orang dipingpong kan itu bisa dikonsolidasi," sambung Ridwan Kamil.
BACA JUGA:
Dalam gagasan tersebut, dinas dan BUMD akan dipindahkan ke Ancol, Jakarta Utara. Bahkan, disebutkan di wilayah itu bisa dibangun layaknya SCBD.
"Nah, ada gagasan di Jakarta Utara yang memang ada hak membangun 200 hektare Ancol itu, itu bisa dibikin kayak SCBD, tapi Pusat Pemerintahan," kata Ridwan Kamil.