Bagikan:

JAKARTA - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351 yang membawa sejumlah bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Surabaya, Jawa Timur tiba di Pelabuhan Pelni Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

KRI Ahmad Yani-351 yang bertolak dari Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu Labuan Bajo pada Sabtu (16/11) itu tiba di Pelabuhan Pelni Larantuka pada Minggu (17/11).

"Kami sangat berterima kasih kepada TNI AL khususnya kepada Komandan KRI Ahmad Yani yang telah membawa bantuan bagi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Terima kasih komandan, atas kehadirannya," kata Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid saat menerima bantuan di atas KRI Ahmad Yani-351 di Selat Gonzalo, Minggu.

Ia menambahkan, bantuan kemanusiaan itu selanjutnya akan didistribusikan ke sejumlah posko lapangan di daerah itu.

"Jumlah pengungsi sudah mencapai 12 ribu lebih dari sembilan desa, sehingga saat ini untuk logistik sangat dibutuhkan," katanya.

Komandan KRI Ahmad Yani-351 Kolonel Laut (P) Fadhlon mengatakan pengangkutan logistik melalui jalur laut itu berjalan dengan lancar sejak bertolak dari Surabaya menuju Labuan Bajo hingga tiba di Flores Timur.

"Bantuan ini tidak hanya dari TNI, tapi juga dari masyarakat dan pemerintah daerah yang kami lewati dari Surabaya hingga Labuan Bajo," katanya dikutip Antara.

Ia menjelaskan KRI Ahmad Yani-351 merupakan kapal yang juga disiagakan untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam.

"Kami juga bertahan di sini, apabila bantuan di Maumere terkumpul di sana, kami siap berangkat ke sana, ataupun ke Kupang atau juga daerah lain," ujarnya.

KRI Ahmad Yani-351 sendiri tidak dapat bersandar di Pelabuhan Pelni Larantuka karena perairan laut yang dangkal sehingga terpaksa lego jangkar di Selat Gonzalo. Pemindahan bantuan terpaksa menggunakan dua kapal motor.

Sementara itu, Komandan Lanal Maumere Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro menyatakan komitmennya membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Kami sudah langsung terjunkan personel Lanal Maumere pada 4 November 2024 lalu, tentunya bersinergi dengan aparat lain baik Polri maupun pemerintah daerah dan juga berkoordinasi dengan BNPB, Basarnas, Kemensos, Tagana, dan sampai saat ini kami masih di lapangan," katanya.