JAKARTA - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 pada tahun 2024 yang diselenggarakan di Salvador da Bahia, Brasil. Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasi kepada Brasil atas kepemimpinannya dalam Presidensi G20, khususnya dalam memperkuat peran budaya sebagai pilar solidaritas global dan pembangunan berkelanjutan.
Pada pertemuan ini, Menteri Kebudayaan menyoroti langkah bersejarah Indonesia yang
baru saja membentuk Kementerian Kebudayaan yang berdedikasi untuk mengelola isu-isu
kebudayaan secara eksklusif. “Pembentukan Kementerian Kebudayaan pertama dalam
sejarah Indonesia, menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjadikan kebudayaan
sebagai inti dari identitas nasional dan kontribusi global,” ujarnya. Melalui kementerian ini,
Indonesia berupaya melestarikan, mempromosikan, dan merevitalisasi kekayaan warisan
budaya, memperkuat ekspresi budaya baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional.
Menteri Kebudayaan juga menekankan pentingnya inklusi, partisipasi sosial, dan
aksesibilitas dalam menjaga hak-hak kebudayaan. Indonesia, dengan moto Bhinneka
Tunggal Ika, selalu mengedepankan keberagaman dalam kehidupan sehari-hari dan
memastikan kebebasan ekspresi budaya di tanah air. “Indonesia tetap berkomitmen pada
prinsip-prinsip inklusi, partisipasi sosial, dan aksesibilitas untuk sepenuhnya menjunjung
tinggi hak-hak berkebudayaan. Kami mengajak negara-negara G20 untuk bergabung
dalam melindungi keberagaman budaya, menciptakan lingkungan di mana setiap ekspresi
budaya dihargai dan dilindungi,” tegas Menteri Fadli.
BACA JUGA:
Indonesia juga mengajak seluruh anggota G20 untuk mengambil langkah konkret dalam
mengintegrasikan budaya dengan keberlanjutan lingkungan, termasuk pemanfaatan
teknologi dan inisiatif sosial-ekonomi untuk adaptasi budaya. “Pengembangan teknologi
seperti kecerdasan buatan membuka peluang sekaligus tantangan, terutama dalam
perlindungan hak ekonomi para kreator budaya. Kami mendukung dialog internasional
untuk memastikan remunerasi yang adil bagi mereka,” tambahnya.
Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi Indonesia untuk menegaskan pentingnya kerja
sama budaya internasional. “Kami percaya bahwa budaya adalah jembatan untuk
membangun pemahaman yang lebih baik, menghormati perbedaan, dan berkomitmen
pada perdamaian dunia. Visi kami adalah agar budaya tidak hanya hidup di dalam batasbatas negara, tetapi menjadi kekuatan pemersatu dalam mempromosikan toleransi dan harmoni di tengah tantangan global,” jelas Menteri Kebudayaan
Indonesia menyambut baik kepemimpinan Afrika Selatan dalam Presidensi G20 berikutnya
dan berharap agar agenda budaya G20 terus memperkuat perannya dalam menciptakan
dunia yang adil dan berkelanjutan.