JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke beberapa negara, yakni ke Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris. Prabowo berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat 8 November sekitar pukul 10.25 WIB menggunakan Pesawat Republik Indonesia berwarna putih dengan garis merah.
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri undangan kehormatan untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. S
Prabowo menjelaskan agenda lengkapnya dalam lawatan perdana ke luar negeri sebagai Kepala Negara RI bertemu dengan para pemimpin negara hingga mengikuti beberapa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
"Pertama memenuhi undangan dari Presiden Republik Rakyat Tiongkok, kemudian dari Beijing saya akan terbang langsung ke Washington, D.C. memenuhi undangan dari Presiden Amerika Serikat," kata Prabowo dikutip ANTARA, Jumat 8 November.
Setelah kunjungan kenegaraan di AS selesai, Presiden RI akan melanjutkan lawatan ke dua KTT, yaitu KTT APEC yang berlangsung di Lima, Peru dan KTT G20 di Brasil.
Selepas dari Brasil, Presiden kemudian dijadwalkan kembali melakukan lawatan bertemu dengan kepala negara lainnya. Prabowo direncanakan akan bertemu Perdana Menteri Kerajaan Inggris Keir Starmer.
"Sesudah itu kemungkinan saya akan mampir di beberapa negara Timur Tengah dalam perjalanan kembali ke Republik Indonesia," kata Kepala Negara.
Dalam lawatan perdananya, Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Hadir juga anggota Kabinet Merah Putih lainnya yang melepas keberangkatan Presiden, yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Polkam Budi Gunawan, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
BACA JUGA:
Prabowo dalam arahannya pada pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa kunjungan ke luar negeri ini tidak bisa dihindari karena seluruhnya memiliki nilai strategis.
"Jadi, hal-hal ini (kunjungan ke luar negeri) tidak bisa saya hindari karena semua punya nilai strategis, juga berhubungan dengan keadaan ekonomi kita," kata Prabowo dalam arahannya pada pengantar sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu kemarin.