Bagikan:

TANGERANG - Polisi mengungkap akar masalah kerusuhan dua anggota masyarakat (ormas) di Setu, Tangerang Selatan diduga berawal dari rebutan lahan di kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

“Berawal adanya permasalahan penguasaan lahan di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor antara kelompok ormas A dan kelompok ormas B,” kata Agil dalam keterangannya, Rabu, 6 November.

Namun kerusuhan itu berlanjut sampai di Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan satu posko ormas dari salah satu kelompok dibakar.

“Kemudian kelompok A diduga memanggil kawan-kawannya untuk datang ke lokasi lahan konflik. Pada saat kelompok A tersebut melintas di TKP, selanjutnya melakukan pengerusakan dan menyulut api ke sebuah posko ormas yang berakibat terbakarnya posko tersebut,” ujarnya.

Agil mengimbau kepada kedua kelompok ormas itu agar menyelesaikan kasus itu dengan musyawarah dan kekeluargaan.

“Untuk menahan diri, apabila ada permasalahan atau perselisihan untuk diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan ataupun prosedur hukum perdata dan pidana,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrok dua organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Prapatan Muncul, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Akibatnya, satu posko dibakar salah satu ormas.

Berdasarkan informasi yang diterima, dua ormas itu adalah Pemuda Pancasila (PP) dengan Badan Pembinaan Potensi keluarga Besar (BPPKB) Setu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kejadian itu terjadi pada Selasa, 5 November, malam.