Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo mengajak masyarakat di wilayah perbatasan untuk meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah dibangun.

"Mari kita ajak masyarakat kalau fasilitas sudah terbangun dengan baik, kita hidupkan ekonomi di wilayah perbatasan. Jadi semangat kita usia kemerdekaan ke-79 bahwa tidak hanya (diisi dengan kegiatan) seremoni, tetapi isi kemerdekaan dengan ekonomi sejahtera secara masif khususnya di wilayah perbatasan," kata Wempi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Hal ini disampaikan Wempi usai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Pasar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Sabtu.

Dari semua fasilitas pendukung ekonomi yang sudah dibangun, dia menegaskan masih terdapat beberapa fasilitas penting yang harus diperhatikan, salah satunya terkait perbankan.

Ia mengatakan saat ini hanya ada beberapa bank yang menjangkau wilayah PLBN Entikong sehingga perputaran mata uang rupiah kurang berjalan dengan baik.

"Saya dengar juga transaksi itu masih menggunakan uang ringgit Malaysia, tetapi juga rupiah dan ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak," ujarnya.

Pemanfaatan transaksi menggunakan mata uang rupiah, lanjut Wempi, merupakan faktor penting sebab rupiah adalah bentuk jati diri negara Indonesia.

Oleh karena itu, ia meminta berbagai pihak untuk mencari solusi bersama agar warga asing yang ingin bertransaksi di perbatasan tetap menggunakan mata uang rupiah.

"Ke depan bagaimana meningkatkan kualitas tata kelola pemanfaatan uang rupiah itu semakin banyak sehingga saudara-saudara dari luar transaksi di sini pun dilaksanakan menggunakan rupiah karena itu transaksi jati diri bangsa kita," tegas Wempi.

Tak hanya terkait rupiah, Wempi berharap ke depan pengelolaan PLBN dapat dimaksimalkan, baik dari sumber daya manusia maupun pelayanan, sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar.

"Kurang lebih 15 PLBN bisa kita maksimalkan dan pengelolaan yang baik untuk kesejahteraan SDM perbatasan, baik dari BNPP, juga ada dari keimigrasian, kekarantinaan, bisa kita secara holistik bersama untuk membangun pengelolaan wilayah perbatasan lebih kokoh ke depan," pungkasnya.