JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri tahlilan tujuh hari wafatnya Wapres ke-9 RI, Hamzah Haz. Bagi dia, Hamzah Haz mewariskan ilmu.
Acara tahlilan tujuh hari meninggalnya Hamzah Haz digelar di rumah duka almarhum yang berada di Jalan Tegalan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (31/7) malam. Sejumlah keluarga, kerabat hingga tetangga hadir mengikuti tahlilan.
Puan hadir untuk turut mendoakan Hamzah Haz yang merupakan wapres era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu. Saat acara tahlilan, ia duduk di samping putri Hamzah Haz, Vera Safianti Haz.
“Saya hadir semalam untuk ikut mendoakan Alm Bapak Hamzah Haz yang punya peran besar bagi Indonesia. Termasuk juga bersilaturahmi dan mewakili keluarga untuk menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga almarhum,” kata Puan, Rabu 31 Juli.
Acara tahlilan tujuh hari Hamzah Haz didatangi cukup banyak warga hingga tumpah ruah sampai depan rumah. Karangan bunga duka cita juga masih banyak berdatangan.
Puan mengatakan, banyak orang yang merasa kehilangan sosok Hamzah Haz.
“Siapapun yang mengenal almarhum, pasti tahu beliau adalah tokoh yang mengayomi semua. Dedikasi beliau telah memberikan banyak kontribusi untuk bangsa dan negara ini,” tutur Puan.
Puan sebelumnya menyebut Hamzah Haz sebagai sosok yang teduh dan merangkul. Mantan Ketum PPP tersebut juga dinilai merupakan negarawan paripurna yang mewakafkan dirinya untuk bangsa dan negara. Sebagai seorang ekonom dan aktivis Islam Indonesia, Hamzah Haz disebut memiliki banyak warisan ilmu.
“Saya kembali teringat dengan warisan ilmu beliau, terutama bagaimana nilai-nilai kemanusiaan beliau yang sangat tinggi. Alm Bapak Hamzah Haz adalah bukti nyata tokoh yang memanusiakan manusia sekalipun beliau merupakan salah satu tokoh besar Indonesia,” ungkap Puan.
BACA JUGA:
Putri Megawati Soekarnoputri itu pun menyatakan, semangat persatuan dan kesatuan yang selalu diperjuangkan Hamzah Haz harus diteruskan oleh tokoh-tokoh masa kini. Semangat tersebut, kata Puan, juga harus diwarisi oleh generasi muda Indonesia.
“Warisan nilai-nilai yang diperjuangkan beliau harus terus hidup untuk Indonesia. Dan bangsa ini tidak boleh melupakan jasa-jasa serta kontribusi beliau semasa hidupnya,” sebut cucu Bung Karno itu.
Hamzah Haz meninggal dunia di usianya yang ke-84 tahun pada Kamis (25/7) lalu. Almarhum dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan berani saat memimpin Indonesia di periode Pemerintahan tahun 2001–2004.
“Beliau adalah teladan bagi kita semua dalam menjaga keutuhan Indonesia. Nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang beliau pegang teguh menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bangsa Indonesia kehilangan sosok besar yang bersahaja,” tutup Puan.