Syarat Air Bersih Berdasarkan Tiga Unsur Penting Agar Bisa Dikonsumsi
Ilustrasi Air (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini 22 Maret merupakan peringatan hari Air Sedunia yang dalam sejarahnya pertama kali diumumkan pada sidang umum ke-47 PBB pada tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

Peringatan hari air ini mulai pada tahun 1993 untuk memotivasi publik untuk memberikan dukungannya dalan konservasi air dengan mengurangi penggunaan keran air sepanjang hari. Tiap tahun Hari Air Sedunia ini mengusung tema-tema khusus, sebagai model pada tahun 2009 dengan tema “Shared water, shared opportunities” atau “Air Bersama, Kesempatan Bersama.”

Dan di tahun 2021 ini adalah "Valuing Water". Valuing Water sendiri membahas tentang arti air bagi manusia dan bagaimana kita dapat melindungi sumber daya penting ini dengan lebih baik lagi.

Pada dasarnya air memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Sehingga, perlu dijaga agar air senantiasa mengalir bersih berdasarkan 3 unsur penting.

Sebenarnya ada 3 unsur penting yang menjadi acuan untuk menentukan bagaimana air itu bersih. Dan 3 acuan itu adalah Fisik, Kimia, dan juga mikrobiologi.

Syarat Air Bersih Berdasarkan Fisik

Secara Fisik air minum yang sehat haruslah jernih (tak berwarna) dan tak beraroma. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang dapat diminum haruslah tak mengandung bahan tersuspensi atau keruh. Kecuali itu, air minum kemasan yang berkualitas juga seharusnya mempunyai temperatur di bawah temperatur udara di luarnya (dalam temperatur ruang).

Air harus bersih dan tidak keruh

Kriteria air bersih itu dapat diamati secara kasat mata yakni bening dan tak keruh. Bening artinya air tak terkontaminasi zat pengeruh dan zat lainnya yang membahayakan bagi tubuh. Air keruh dapat terjadi sebab adanya campuran dari partikel-partikel yang tak larut seperti debu dan tanah sehingga kuman yang ada di dalamnya menyebabkan air menjadi keruh.

Tidak berwarna apapun

Kriteria selanjutnya yaitu air tak berwarna, artinya tak ada warna yang turut tercampur di dalam air. Warna yang tercampur di dalam air bisa dicurigai sebagai suatu faktor membahayakan yang bisa mengganggu kesehatan. Limbah pabrik yang seketika dibuang ke sungai tanpa diproses secara khusus, atau warga yang sering kali buang sampah dan bangkai binatang ke sungai secara sembarang adalah sebagian kasus yang bisa merubah warna air.

Tidak berasa apapun

Air bersih yang layak dikonsumsi biasa tidak berasa atau berasa tawar tanpa ada tambahan rasa pahit, asin, atau getir. Jika Anda menemukan air yang terasa pahit atau asin, sebaiknya Anda mengolah air tersebut terlebih dahulu sebelum menggunakannya.

Tidak berbau apaun

Air bersih sepantasnya tak beraroma apalagi menyengat apabila dikecup. Khususnya apabila air itu berada di daerah yang memiliki bau tak enak atau asam, tentunya air itu tak bisa dikatakan sebagai air bersih. Banyak kerugian yang diperoleh seandainya Anda memakai air yang telah beraroma.

Suhu Normal

Temperatur air yang bersih tak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Temperatur normal air bersih sekitar 10 sampai 25 derajat Celsius atau dapat dikatakan adem. Air dengan suhu yang terlalu tinggi atau panas dapat menyebabkan oksigen yang terlalu di dalam air kian menurun jumlahnya dan kecepatan respon kimia kian meningkat.

Tidak meninggalkan endapan

Air yang bersih dan sehat umumnya mengandung sebagian zat yang bagus untuk kesehatan. Tapi, kandungan zat dengan jumlah yang kurang atau berlebihan justru bisa mengakibatkan gangguan fisiologis pada manusia. Seperti zat tembaga yang bermanfaat untuk menyusun sel-sel darah merah dalam tubuh. Tapi, kalau dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih karenanya bisa menyebabkan kerusakan pada hati.

Syarat Air Bersih Berdasarkan Kimiawi

Persyaratan kimia. Air minum yang sehat juga seharusnya memenuhi persyaratan kimia yang diperlukan. Artinya, air seharusnya mengandung zat-zat tertentu yang diperlukan, semisal zat besi, mangan, dan klorida.

Zat itu juga seharusnya ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan menyebabkan ketimpangan. Celakanya ini juga akan mengganggu keadaan fisiologis seseorang. Adapun syaratnya antara lain;

1. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun

2. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan

3. Cukup yodium

4. pH air antara 6,5 – 9,2

Syarat Air Bersih Berdasarkan Mikrobiologi

Syarat mikrobiologi. Persyaratan mikrobiologi ini disebut juga sebagai persyaratan bakteriologis. Sebab diterapkan sebagai untuk minum, air minum seharusnya bebas dari semua jenis kuman yang mencemarinya. “Khususnya, wajib bebas dari kuman patogen (penyebab penyakit),” kata Ika. Untuk mengenal ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan itu, karenanya air minum seharusnya diuji di lab.

Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, seperti:

- Aman dan higienis.

- Baik dan layak minum.

- Tersedia dalam jumlah yang cukup.

- Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat

Parameter yang ada diterapkan untuk sistem dalam proses perlakuan, operasi dan tarif. Parameter air yang penting merupakan parameter Fisik, kimia, biologis dan radiologis adalah| sebagai berikut:

Parameter Air Bersih secara Fisika

1. Kekeruhan

2. Warna

3. Rasa & bau

4. Endapan

5. Temperatur

Parameter Air Bersih secara Kimia

1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.

2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.

3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.

Parameter Air Bersih secara Biologi

1. Bakteri

2. Binatang

3. Tumbuh-tumbuhan

4. Protista

5. Virus

Parameter Air Bersih secara Radiologi

1. Konduktivitas atau daya hantar

2. Pesistivitas

3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)

Bagaimana agar air aman dikonsumsi?

Air bersih bukan berarti air itu telah sesuai untuk diminum atau dikonsumsi. Sebelum mengkonsumsi air, sebaiknya Anda mengolahnya terlebih dahulu. Pengolahan air ini bertujuan untuk mematikan mikroorganisme atau bakteri yang terdapat di dalam air.

Ada sebagian sistem yang dapat diterapkan untuk mengolah air sampai menjadi sesuai untuk dikonsumsi, berikut penjelasannya:

Pengolahan dengan direbus

Pengolahan dengan cara merebus air ini biasa bukan digunakan untuk konsumsi kecil seperti kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Anda bisa merebus air yang sudah ditampung dalam sebuah wadah hingga mendidih atau melebihi 100 derajat Celsius. Tujuan merebus air hingga mendidih adalah untuk mematikan kuman yang ada di dalam air.

Pengolahan dengan cara disaring

Proses penyaringan ini bertujuan untuk membuat air menjadi lebih jernih dan tidak keruh. Selain itu, penyaringan juga dapat mengeliminasi kotoran-kotoran kecil yang ada di dalam air. Anda bisa membuat saringan sederhana sendiri dengan menggunakan pasir, kerikil, dan ijuk.

SODIS (Solar Water Disinfection)

SODIS ialah pengolahan air dengan metode dijemur di bawah terik sang surya. Air mentah ditaruh di dalam kemasan botol air mineral, lalu dijemur selama beberapa jam sebelum dikonsumsi. Cahaya mentari akan menonaktifkan organisme penyebab diare dalam air.

Sistem ini merupakan salah satu metode pengolahan air yang murah dan disarankan ketika mengalami kondisi darurat untuk menyelesaikan persoalan ketersediaan air minum, terutama saat bencana alam.

Selain Syarat Air Bersih Berdasarkan Tiga Unsur Penting ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!