Bagikan:

JAKARTA - Badan kesehatan Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan pada Hari Selasa, ada risiko tinggi penyebaran virus polio di Jalur Gaza dan di luar perbatasannya, karena situasi kesehatan dan sanitasi yang buruk di wilayah kantong Palestina yang dilanda perang tersebut.

Ayadil Saparbekov, kepala tim untuk keadaan darurat kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Gaza dan Tepi Barat mengatakan, virus polio tipe 2 yang berasal dari vaksin telah diisolasi dari sampel lingkungan dari limbah di Gaza.

"Ada risiko tinggi penyebaran virus polio yang berasal dari vaksin yang beredar di Gaza, bukan hanya karena deteksi tetapi karena situasi sanitasi air yang sangat buruk," katanya kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Yerusalem, dilansir dari Reuters 24 Juli.

"Itu mungkin juga menyebar secara internasional, pada titik yang sangat tinggi," lanjutnya.

Saparbekov mengatakan, pekerja WHO dan UNICEF dijadwalkan tiba di Gaza pada Hari Kamis untuk mengumpulkan sampel tinja manusia sebagai bagian dari penilaian risiko terkait dengan penemuan virus tersebut.

Ia mengatakan, penilaian tersebut, yang diharapkan akan selesai pada akhir minggu ini, akan memungkinkan pejabat kesehatan untuk mengeluarkan rekomendasi, "termasuk perlunya kampanye vaksinasi massal serta jenis vaksin apa yang harus digunakan dan kelompok usia penduduk yang perlu divaksinasi".

Poliomielitis, yang menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan pada Hari Minggu, mereka akan mulai menawarkan vaksin polio kepada tentara yang bertugas di Jalur Gaza, setelah sisa-sisa virus polio yang menular ditemukan dalam sampel uji di daerah kantong pantai tersebut.

Militer juga mengatakan, dengan bekerja sama dengan kelompok-kelompok internasional, cukup banyak vaksin yang telah dibawa untuk mencakup lebih dari satu juta orang di Gaza, yang memiliki total populasi sekitar 2,3 juta.

Tanpa layanan kesehatan yang memadai, penduduk Gaza sangat rentan terhadap wabah penyakit, kata pejabat kesehatan masyarakat dan kelompok-kelompok bantuan.

"Saya sangat khawatir dengan wabah yang terjadi di Gaza. Dan ini bukan hanya polio, ada berbagai wabah penyakit menular lainnya," kata Saparbekov.