AMBON - Tim SAR gabungan mengevakuasi 11 penumpang satu unit perahu panjang (longboat) yang mengalami mati mesin di tengah laut saat dalam perjalanan dari Pulau Toyando menuju Pulau Dullah Laut (Kota Tual).
"Dua dari belasan penumpang longboat ini merupakan anak-anak berusia empat dan delapan tahun," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku Muhamad Arafah dikutip ANTARA, Senin 8 Juli.
Longboat tersebut terombang-ambing di laut pada Minggu 7 Juli pukul 18:30 WIT di sekitar Perairan Pulau Ubur, Kabupaten Maluku Tenggara akibat mengalami kerusakan mesin dan mereka sempat meminta bantuan evakuasi.
Kondisi cuaca di laut berupa angin kencang dari arah barat menuju tenggara dengan kecepatan 18 knot per jam disertai hujan ringan dengan tinggi gelombang laut sekitar 2,5 meter.
Menurut dia, pengerahan tim SAR gabungan dilakukan setelah Pos SAR Tual menerima laporan dari seorang warga bernama Rustam Patrubun pada Minggu, malam 2024 pukul 22:25 WIT.
"Pos SAR Tual merespon cepat laporan tersebut dengan mengerahkan satu unit Rigit Inflatable Boat serta unsur SAR gabungan pada pukul 22.45 WIT menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi SAR," katanya.
Setelah dilakukan pencarian, pukul 23.42 WIT, tim SAR gabungan akhirnya menemukan longboat tersebut dan berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dalam keadaan selamat.
Selanjutnya seluruh korban dievakuasi menuju ke Pulau Dullah Laut guna diserahkan kepada pihak keluarga.
BACA JUGA:
Ada pun data korban selamat dalam musibah kecelakaan laut itu adalah Ahmad Selmuri (16), Tovik Rumadan (18), Usman Rumadan (70), Lili Djabumona (20), Ala Rumadan (42), Hasri Selmuri (12), Sarina Rumadan (33), Alif Selmuri (4), Adil Rumadan (16), Tofan Rumadan (14), dan Wati Selmuri (8).
Dengan ditemukannya seluruh korban kecelakaan laut dalam keadaan selamat maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh unsur potensi SAR dikembalikan ke satuan masing-masing.