Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membuka peluang untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Penurunan tersebut menyusul anjloknya harga minyak dunia yang telah berlangsung selama empat minggu berturut-turut. Penyebab penurunan ini adalah wabah COVID-19 dan perang harga antara produsen-produsen besar.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengaku, hingga saat ini pihaknya masih menunggu arahan langsung dari pemerintah. Karena penyesuaian harga BBM non subsidi akan menyesuaikan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Pada prinsipnya Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementerian ESDM, dan Pertamina selalu comply dengan hal tersebut. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan,” ujarnya, melalui keterangan tertulis yang diterima VOI, di Jakarta, Senin, 23 Maret.

Fajriyah mengatakan, harga BBM memang ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar, hingga inflasi. Perhitungan harga jual BBM non subsidi dan non penugasan ditetapkan Pertamina secara periodik bulanan dengan mempertimbangkan salah satunya adalah perkembangan harga minyak dan harga BBM di pasaran.

"Pertamina akan mengacu pada kebijakan dan ketentuan Kementrian ESDM dalam hal penyesuaian harga BBM non subsidi. Sedangkan harga BBM subsidi atau penugasan adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya,” katanya.

Menurut Fajriyah, saat ini Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM.

Sekadar informasi, harga jual BBM non subsidi Pertamina di SPBU saat ini adalah untuk produk gasoline yakni Pertamax Turbo (RON98) Rp9.850 per liter, Pertamax (RON 92) Rp9.000 perliter, dan Pertalite (RON 90) Rp7.650 per liter. Sementara itu, untuk produk gasoil yaitu, Pertamina Dex (CEN 53) Rp10.200 per liter dan Dexlite (CEN 51) Rp9.500 per liter.

Pertamina, kata Fajriyah, sudah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif, lebih rendah dari harga penjual BBM lainnya.