JAKARTA – Raja Kurnia, penjual hewan kurban di Kawasan Jakarta Timur mengatakan, sebanyak 121 sapi yang dijualnya berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Butuh perjalanan satu minggu untuk sampai tujuan lokasi penampungan tersebut.
Raja mengaku heran dengan ditemukannya 2 sapi mengalami demam tinggi. Padahal, katanya, sebelum berangkat ke Jakarta sudah diperiksa seluruh sapinya. Bahkan sudah dibekali surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari Flores.
"Saya monitor perkembangannya dalam dua hari ke depan. Kalau memang tidak ada perubahan, ikhlas sapinya disembelih di tempat," ucapnya.
Sebelumnya, dua ekor sapi kurban di Jakarta Timur ditemukan terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan jenis sapi kurban itu dijual di lapak hewan kurban musiman yang berada di Jalan Mabes TNI, Bambu Apus dan Jalan Bina Marga, Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 28 Mei.
Petugas melakukan pemeriksaan awal di Jalan Mabes Hankam Bambu Apus dan Ceger dan menemukan dua ekor sapi asal Flores yang terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku.
Petugas langsung melakukan karantina atau memisahkan dua hewan tersebut dari hewan kurban lainnya agar tidak menimbulkan
Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, Theresia Ellita mengatakan, dua hewan kurban yang terindikasi PMK itu langsung diisolasi agar tidak menularkan penyakit pada hewan kurban lainnya.
Di tempat penampungan ini tercatat ada 121 ekor sapi. Kemudian pihaknya juga memberikan obat penurun demam dan vitamin pada dua hewan kurban tersebut .
"Kami juga akan terus lakukan monitoring setiap hari untuk memantau perkembangan dari kesehatan hewan tersebut," ucapnya.
Pihaknya akan memantau dalam waktu dua hari ini. Jika tidak ada perubahan maka dua hewan kurban ini akan disembelih paksa di tempat dan pemilik sudah menyetujui.
Sementara untuk dagingnya, masih layak untuk dikonsumsi orang. Dia mengimbau agar penjual hewan kurban lebih memperketat kondisi kebersihan area tempat penampungan dan penjualan hewan kurban.
Selanjutnya ia menyebut bahwa dari hasil pengawasan di dua lokasi penampungan, totalnya ada 141 ekor sapi, 16 ekor kambing dan 17 ekor domba. Secara umum kondisi kesehatan hewan kurban ini sehat, kecuali yang dua ekor sapi tersebut.