Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan terus mengalami pelemahan, dan bahkan sudah mendekati level 4.000. IHSG Kamis 19 Maret ditutup melemah  5,20 persen atau 225,25 poin ke level 4.105,42.

Pada penutupan perdagangan, sebanyak 46 saham menguat, 378 saham melemah, dan 92 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 5,16 miliar lembar saham dengan nilai transaksi senilai Rp5,01 triliun

Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gustama mengatakan, penyebaran wabah COVID-19 secara agresif yang telah terjadi di Tanah Air merupakan faktor utama terjadinya kondisi panic selling.

"Sementara itu, para pelaku pasar menantikan gebrakan pemerintah dalam rangka mengeluarkan berbagai stimulus dalam rangka mendorong perekonomian nasional," ujar Nafan kepada VOI.

Adapun penurunan tingkat suku bunga BI sebesar 25 basis poin, kata Nafan, masih diapresiasi seluruh elemen dalam rangka mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik di tengah-tengah pelemahan rupiah.

Sore ini, saham-saham yang berada di jajaran top gainers, di antaranya PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang menguat 34,97 persen menjadi Rp193, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) yang menguat Rp34,21 persen menjadi Rp153, dan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang menguat 33,82 persen menjadi Rp91.

Sementara yang berada dalam jajaran top losers, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang melemah 7,00 persen menjadai Rp23.250, PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) yang melemah 7,00 persen menjadi Rp93, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang melemah 6,99 persen menjadi Rp4.790.