DEPOK - Musibah kecelakaan bus yang merenggut para siswa SMK Lingga Kencana meninggalkan pilu yang mendalam. Yayasan Kesejahteraan Sosial selaku pengelola berencana akan mengumpulkan panitia study tour untuk membahas pemilihan bus pariwisata yang berujung nahas di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Terkait kendaraan kita akan panggil panitia pelaksana. Termasuk travelnya. Panitianya pihak guru-guru," ungkap Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial Deddy Ahmad Mustofa saat konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Kota Depok, dilansir dari ANTARA, Minggu, 12 Mei.
Pengurus yayasan ingin menggali informasi seterang-terangnya mulai dari alasan memilih penyedia jasa travel tersebut, hingga kondisi sopir dan kendaraan bus yang digunakan dalam kegiatan karya wisata ke Bandung.
Proses penggalian informasi tersebut akan dilakukan setelah kondisi panitia yang juga ikut dalam study tour mulai stabil.
"Anak-anak yang sudah pulang pun kayanya masih trauma. Guru-guru yang ikut pun datang bukan cerita tetapi mengeluarkan air mata. Sekarang menunggu tenang dulu," kata Deddy.
Paman korban Robiatul Adawiyah, Robby Kurnia Akbar mengeluhkan kondisi bus yang digunakan mengangkut rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana, tak terawat.
"Kita harus liat dari kelayakan mobilnya, faktor utama memang saya lihat mobilnya sudah tua banget kurang perawatan," ungkap Robby.
Meski begitu, ia menyerahkan permasalahan bus yang dinilai tidak layak jalan tersebut kepada pihak yayasan yang mengelola SMK Lingga Kencana.
"Kalau buat ke depan kita kerja sama dengan yayasan melakukan upaya ke PO bus. Saya enggak mau campur urusan bus, biar sekolah yang menangani," kata dia.
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18:45 WIB.
BACA JUGA:
Peristiwa kecelakaan terjadi saat bus yang membawa rombongan pelajar itu melintas dari arah Bandung menuju Subang.
Kemudian ketika melewati jalan menurun, bus itu secara tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak kendaraan minibus jenis Feroza nopol D 1455 VCD.
Setelah menabrak kendaraan yang ada di jalur berlawanan itu, lalu kondisi bus terguling dengan kondisi miring, posisi ban kiri berada di atas, sampai tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Di saat tergelincir di jalan yang kondisinya menurun, bus itu terhenti setelah menghantam tiang listrik yang ada di bahu jalan.
Sebanyak 11 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa kecelakaan tersebut.